Jakarta, 25 September 2020 - MyProtection News
Penyebaran COVID-19 dapat terjadi kapan saja dan di mana saja tanpa kita sadari. Khususnya, ruang publik meningkatkan potensi seseorang terpapar virus. Oleh karena itu, beberapa daerah menerapkan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk mengurangi aktivitas masyarakat di luar ruangan dan mengurangi angka penularan COVID-19.
Menurut Andrew Roszak, direktur eksekutif Institute for Childhood Preparedness, berpendapat bahwa menghadapi pandemi COVID-19 hampir sama dengan cara membatasi paparan radiasi nuklir. Terdapat tiga hal utama yaitu waktu, jarak, dan perlindungan. Semakin jarang kita menghabiskan waktu di tengah kerumuman orang dalam ruang publik atau ruang tertutup, semakin baik.
Begitu pula dengan jarak. Pastikan Anda menjaga jarak aman dengan orang lain saat bepergian ke luar. Jangan lupa menggunakan perlindungan diri seperti masker medis atau masker kain 3 lapis sebelum pergi dari rumah, membawa hand sanitizer, dan melengkapi diri dengan asuransi kesehatan seperti Perlindungan Kesehatan Prima yang menjamin berbagai penyakit termasuk COVID-19.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari CDC dan Healthline, berikut ini lokasi yang rawan penyebaran COVID-19 serta langkah yang dapat Anda lakukan sebelum bepergian ke lokasi tersebut.
Transportasi seperti bus, busway, kereta, maupun pesawat merupakan tempat yang lebih sulit untuk menerapkan physical distancing. Apalagi terkadang kereta dan bus dipenuhi dengan orang-orang pada jam sibuk. Sehingga penularan COVID-19 bisa terjadi ketika seorang penumpang bersin, batuk, atau bahkan berbicara.
Disarankan bagi pengguna transportasi umum untuk waspada terhadap benda yang sering disentuh seperti pegangan pintu. Selalu gunakan masker, hindari menyentuh wajah, dan langsung cuci tangan dengan air dan sabun/hand sanitizer.
Sebuah studi penyebaran virus COVID-19 di Korea Selatan membuktikan bahwa penularan virus rawan terjadi di cluster perkantoran. Hal ini disebabkan karena ruang kantor biasanya tertutup dan diisi banyak orang dalam jangka waktu cukup lama.
Kasus penyebaran virus terjadi di sebuah gedung setinggi 62 meter di pusat bisnis Seoul, Korea Selatan pada Maret 2020 lalu. Lantai 1 – 11 gedung tersebut digunakan sebagai ruang perkantoran, terdapat kantor Call Center di lantai 7 – 9 dan 11. Sedangkan lantai 13 – 19 difungsikan sebagai hunian apartemen. Pemerintah Korea Selatan melakukan PCR test terhadap 1,145 penghuni gedung yang merupakan gabungan atas karyawan, penghuni apartemen, dan pengunjung. Hasilnya, 97 orang dinyatakan positif COVID-19 dan 94 pengidap positif COVID-19 bekerja di Call Center yang berada di lantai 11.
Oleh karena itu, jika Anda bekerja di kantor, keberadaan masker dan kebersihan ruang kerja menjadi sangat vital. Beberapa kantor pun menerapkan skema kerja dari rumah untuk mengurangi angka penularan virus.
Pasar tradisional merupakan salah satu klaster penyebaran virus COVID-19 di Indonesia. Oleh karena itu beberapa pasar pun terpaksa ditutup untuk mengurangi angka penyebaran virus. Selain pasar, lokasi belanja seperti supermarket pun berpotensi untuk menularkan virus, khususnya melalui keranjang belanja. Keranjang belanja digunakan oleh banyak orang setiap harinya. Droplet yang keluar dari mulut atau hidung pengunjung dapat menempel pada barang dan permukaan lainnya. Penggunaan masker dan hand sanitizer sangat penting ketika ingin bepergian ke tempat umum. Hindari berkunjung ke tempat ramai dan jaga jarak dengan pengunjung lain.
Bila Anda suka menghabiskan waktu bersama teman atau keluarga di akhir pekan, maka disarankan untuk mencari lokasi alternative selan restoran atau bar. Biasanya dalam restoran atau bar, Anda akan membuka masker untuk makan, minum, dan mengobrol. Jika restoran atau bar memiliki sirkulasi udara yang buruk dan padat pengunjung, maka penyebaran virus mungkin saja terjadi.
Untuk sementara ini, kurangi aktivitas di luar rumah yang non-esensial ya, Sahabat MyProtection. Anda dan keluarga bisa memesan makanan takeaway dan mengonsumsinya di rumah saja. Jika harus makan di restoran, pilih tempat yang tidak terlalu ramai, mempunya sirkulasi udara baik, dan kalau bisa memiliki ruangan outdoor.
Pusat kebugaran menyediakan berbagai fasilitas dan alat olahraga yang disentuh oleh berbagai macam orang. Jika tidak rutin dibersihkan, virus ataupun kuman bisa menempel pada alat olahraga lalu menempel pada individu yang menggunakan peralatan tersebut. Jika Anda ingin tetap bugar selama pandemi COVID-19, Anda bisa mencoba berolahraga dari rumah. Apalagi ketika Anda berolahraga di pusat kebugaran, penggunaan masker akan terasa kurang nyaman. Sehingga pastikan pusat kebugaran yang Anda kunjungi sudah mengaplikasikan protocol kesehatan yang ketat atau berolahraga di rumah saja.
Salam,
Sahabat MyProtection
Hi, Sahabat MyProtection!
Aktivitas fisik yang intens tentu saja akan membuat tubuhmu lelah. Namun, bagaimana jika kamu merasa lelah dan ngantuk seharian secara terus-menerus? Atau bagaimana jika kamu merasa lelah meskipun sudah beristirahat dan tidur yang cukup?
Menurut Healthline.com, ada beberapa alasan mengapa kamu mudah lelah dan ngantuk seharian.
Jika kamu kurang beristirahat, tentunya tubuh akan mudah lelah keesokan harinya. Tubuh akan mengeluarkan sinyal kelelahan seperti sering menguap, perasaan mengantuk pada jam produktif, hingga kualitas mood yang menurun. Hal yang sering kali kita lupakan adalah anak-anak maupun orang dewasa membutuhkan jadwal tidur teratur untuk berfungsi dengan baik keesokan harinya. Riset membuktikan jadwal tidur yang berantakan bisa memunculkan gejala kelelahan pada tubuh.
Melakukan aktivitas fisik yang intens memang bisa membuat tubuh lelah, tetapi sekaligus membangun stamina tubuh serta imunitas terhadap penyakit. Sebaliknya, jika kamu kurang berolahraga maka tubuh akan menjadi lebih cepat lelah meskipun kamu tidak melakukan kegiatan berat seharian. Hal ini sering dirasakan oleh penganut sedentary lifestyle. Orang dengan sedentary lifestyle menghabiskan banyak waktu melakukan aktivitas yang membakar kalori sedikit, seperti duduk atau rebahan. Yuk, mulai sekarang biasakan diri berolahraga dengan rutin!
Kadar stress yang tinggi bisa membuat tubuh terasa mudah lelah. Studi membuktikan bahwa salah satu gejala stress berlebihan adalah kelelahan dan perubahan suasana hati. Ketika penyebab stress tidak segera diatasi, maka skor rasa lelah yang dialami seseorang cenderung makin tinggi.
Tentu saja dalam berkegiatan sehari-hari, stress adalah hal yang tak terhindarkan. Langkah yang bisa kamu ambil adalah meregulasi tingkat stress dengan meditasi, berolahraga, atau teknik lainnya. Menerapkan pola pikir sehat juga bisa membantu kamu mengatasi rasa stress dan khawatir berlebihan.
Sindrom kelelahan kronis atay chronic fatigue syndrome dapat diidentifikasi dengan rasa kelelahan yang luar biasa meskipun penderitanya mendapatkan istirahat yang cukup. Rasa kelelahan ini mengganggu kegiatan harian pengidapnya. Gejala lain yang timbul dari sindrom ini adalah nyeri otot dan sendi, radang tenggorokan yang terjadi secara berulang, dan sakit kepala.
Jika kamu atau orang yang kamu kenal mengalami gejala ini selama kurang lebih 4 bulan terakhir, maka konsultasi ke dokter sangat disarankan.
Beberapa kandungan gizi di bawah ini bisa menimbulkan gejala kelelahan jika tidak dipenuhi dengan baik:
Terdapat beberapa gejala penyakit yang bisa membuat kamu merasa lelah seharian, contohnya seperti diabetes, kelenjar tiroid, dan anemia. Jika kamu sudah mendapatkan istirahat cukup tetapi merasakan gejala kelelahan dalam waktu lama serta perubahan dalam tubuh lainnya, segera periksakan diri ke dokter. Jangan lupa kamu juga bisa gunakan fitur konsultasi dokter online dari Perlindungan Kesehatan Prima dan HealthPlus+ Family agar kamu mendapatkan pengarahan dari ahlinya!
Salam,
Sahabat MyProtection