Masalah finansial merupakan sebuah kondisi yang dapat disebabkan oleh banyak faktor dalam kehidupan dan membawa pengaruh besar pada kehidupan seseorang atau bahkan anggota keluarganya.
Namun, tahukah kamu kalau masalah dalam finansial sendiri dapat diselesaikan dan diatasi dengan langkah yang tepat. Untuk lebih memahami dan mampu mengatasi masalahnya, baca artikel lengkapnya di bawah ini!
Pexels
Masalah finansial secara umum merupakan situasi di mana seseorang mengalami kesulitan dalam mengatur dan mengelola keuangannya.
Situasi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pengeluaran yang terlalu besar dibandingkan dengan pendapatan, hutang yang semakin menumpuk, atau bahkan ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.
Pengeluaran yang lebih besar daripada pendapatan sering kali terjadi karena kurangnya perencanaan anggaran yang baik.
Tanpa anggaran yang jelas, seseorang mungkin tidak menyadari seberapa besar pengeluaran mereka dibandingkan dengan pendapatan yang diterima. Hal ini dapat menyebabkan defisit keuangan yang berkelanjutan dan akhirnya menumpuk menjadi hutang.
Hutang yang menumpuk juga menjadi salah satu penyebab utama masalah finansial. Ketika seseorang terus-menerus meminjam uang untuk menutupi pengeluaran, bunga dan biaya tambahan dari hutang tersebut dapat dengan cepat menjadi beban yang berat.
Tanpa strategi pengelolaan hutang yang efektif, seseorang bisa terjebak dalam lingkaran hutang yang sulit untuk keluar
Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan, juga merupakan tanda dari masalah keuangan yang serius.
Ketika pendapatan tidak cukup untuk menutupi kebutuhan dasar, seseorang mungkin harus membuat pilihan yang sulit dan mengorbankan aspek penting dari kehidupan mereka.
Masalah keuangan ini tidak hanya berdampak pada jangka pendek, tetapi juga memiliki konsekuensi jangka panjang yang signifikan.
Secara mental, stres dan kecemasan akibat masalah keuangan dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti depresi, gangguan tidur, dan tekanan darah tinggi.
Selain itu, masalah keuangan juga dapat mempengaruhi hubungan personal dengan orang lain. Konflik keuangan sering kali menjadi sumber pertengkaran dalam hubungan, baik itu dengan pasangan, keluarga, atau teman.
Ketidakstabilan finansial dapat menyebabkan ketegangan dan ketidakpercayaan dalam hubungan, yang pada akhirnya dapat merusak ikatan personal.
Dampak jangka panjang dari masalah keuangan juga mencakup ketidakmampuan untuk mencapai tujuan finansial, seperti menabung untuk pendidikan anak, membeli rumah, atau mempersiapkan pensiun.
Tanpa perencanaan keuangan yang baik, seseorang mungkin harus menunda atau bahkan mengorbankan tujuan-tujuan penting ini.
Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah-langkah proaktif dalam mengelola keuangan, seperti membuat anggaran, mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, dan mencari sumber pendapatan tambahan.
Dengan pendekatan yang tepat, masalah keuangan dapat diatasi dan stabilitas finansial dapat dicapai.
pexels
Berikut ini beberapa contoh yang sering kali dialami oleh banyak orang berkaitan dengan masalah keuangan ini:
Masalah paling umum yang berkaitan dengan finansial dalam kegagalan dalam mengatur dan mengelola pengeluaran.
Hal ini bisa terjadi jika uang yang dikeluarkan lebih besar dari pada pendapatan, membeli barang yang kurang diperlukan, atau tidak mencatat pengeluaran dan membuat anggaran yang jelas.
Karena kebiasaan tersebut, kondisi finansial menjadi bermasalah dan pada akhirnya dapat membuat hutang yang dimiliki terus menumpuk dan mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan.
Perlu diperhatikan, bahwa hutang yang dipertimbangkan dengan baik dapat menguntungkan seseorang, namun jika hutang secara berlebihan yang tidak dikelola dengan baik, hal tersebut akan mendatangkan masalah.
Pada umumnya, permasalahan ini muncul karena hutang terus bertambah dan pendapatan yang tidak seimbang membuat seseorang tidak memiliki kemampuan membayar.
Oleh sebab itu, banyak orang yang terus menerus terjebak di lingkaran hutang karena tidak mampu mengelola keuangannya dengan baik, seperti penggunaan kartu kredit yang tidak bijak maupun pinjaman online yang tidak diperhitungkan.
Masalah finansial selanjutnya, tidak memiliki dana darurat yang sering kali dapat menjadi krusial. Dengan memiliki dana darurat, kamu dapat mempersiapkan diri untuk hal-hal tak terduga yang mungkin terjadi.
Seperti kehilangan pekerjaan, biaya kesehatan, atau pengeluaran besar lainnya yang dapat mempengaruhi kondisi finansial.
Akibat hal tersebut, banyak orang terpaksa untuk berhutang dengan bunga tinggi yang pada akhirnya dapat memperburuk kondisi finansialnya.
Salah satu solusi untuk mencegah permasalahan ini terjadi adalah dengan memiliki asuransi kesehatan, seperti Perlindungan Kesehatan Prima yang mampu memberikan perlindungan kesehatan bagi diri sendiri dan juga keluarga.
Kesulitan untuk menabung untuk masa depan atau kejadian tak terduga juga menjadi contoh masalah keuangan yang sering ditemui.
Hal ini dikarenakan pemenuhan kebutuhannya sehari-harinya sendiri sudah sangatlah besar dan menghabiskan sebagian banyak penghasilannya yang membuatnya sulit untuk menabung.
Hasil ini dapat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari pengelolaan keuangan yang buruk hingga pengeluaran untuk hal-hal yang tidak diperlukan.
Penyebabnya, sahabat MyProtection jadi tidak memiliki tabungan dan membuat rencana masa depan, seperti membeli rumah, pensiun, pendidikan anak, dan berbagai hal lainnya.
Sebagai salah satu paling cepat untung mengembangkan diri secara finansial dan memperkaya aset, investasi sering kali menjadi pilihan banyak orang.
Namun, dengan peluang keuntungan yang besar, keputusan investasi yang kurang tepat juga bisa mendatangkan kerugian yang besar pula.
Hal ini bisa terjadi jika kamu tidak memiliki pengetahuan yang memadai namun menaruh uang dengan jumlah besar di instrumen berisiko tinggi yang pada akhirnya dapat menimbulkan kerugian besar serta memperburuk kondisi keuangan.
pexels
Bukan hanya contoh masalah keuangan yang disebutkan di atas, terdapat beberapa contoh masalah lainnya berikut ini:
Menurunnya nilai tukar dari rupiah
Rendahnya pendapatan nasional dari sektor ekspor
Hutang luar negeri yang semakin lama kian menumpuk, sementara pendapatan dari berbagai sektor yang ada tidak mengalami peningkatan
Korupsi di tingkat nasional yang dapat memberikan dampak bagi ekonomi negara
Hutang negara pada sektor konsumtif yang tidak produktif sehingga proses pengembaliannya menghadapi kesulitan
Gaya hidup yang terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan jumlah pendapatan yang dimiliki
Menopang pengeluaran keluarga secara finansial tanpa memiliki kesiapan ekonomi. Pada umumnya, masalah ini dihadapi oleh seseorang yang berada di keadaan sandwich generation
Hutang yang terus menumpuk untuk memenuhi kebutuhan non-produktif dan perilaku konsumtif seseorang. Seperti membeli gadget dan handphone terbaru, liburan, foya-foya, dan banyak hal lainnya
Perencanaan keuangan yang tidak jelas, kurang memiliki pengetahuan terkait topik finansial, sehingga pendapatan yang dimiliki tidak dikelola dengan baik, tidak menabung maupun memiliki dana darurat
Tidak mempunyai metode pembukuan yang sudah efektif serta terotomisasi, semuanya masih dilakukan secara manual yang dapat memperbesar risiko kesalahan dalam pencatatan
Tidak memiliki rencana anggaran yang baik, hal tersebut membuat pengeluaran, pemasukan, dan aktivitas keuangan lainnya tidak tercatat dan tertata dengan baik
Kekurangan modal yang dapat menghambat proses produksi, pemasaran, serta kegiatan operasional lainnya yang berkaitan UMKM
Kekurangan fasilitas pembiayaan khusus UMKM yang diberikan dari pemerintah
Tidak memiliki laporan keuangan yang terperinci dan lengkap sehingga munculnya kesulitan untuk melakukan tracking finansial perusahaan UMKM
Pengelolaan stok barang yang kurang tepat, yang mampu menimbulkan masalah dalam proses distribusi dan pemasaran produk
Tidak melakukan pemisahan antara rekening milik pribadi dengan rekening perusahaan yang dapat menimbulkan masalah
Memiliki arus kas yang tidak lancar yang disebabkan jumlah pengeluaran jauh lebih besar jika dibandingkan dengan pendapatan
Pengelolaan hutang yang tidak terencana.
Ketidakmampuan memisahkan pengeluaran rumah tangga dan pribadi, sering kali menjadi sumber kebingungan dalam pengelolaan keuangan. Ketika semua pengeluaran dicampur menjadi satu, sulit untuk melacak ke mana uang sebenarnya digunakan, dan ini dapat menyebabkan masalah dalam mengatur anggaran serta mengidentifikasi area di mana pengeluaran bisa dikurangi.
Hutang yang terlalu besar dengan pendapatan yang hanya bertumpu pada satu sektor dapat menjadi beban berat. Untuk mengatasi ini, pertama-tama evaluasi semua utang dan prioritaskan pembayaran utang dengan bunga tertinggi. Diversifikasi sumber pendapatan sangat penting, pertimbangkan untuk mencari pekerjaan sampingan atau investasi kecil yang dapat menambah pemasukan.
Pemutusan hubungan pekerjaan atau PHK dapat menjadi pukulan berat bagi keuangan keluarga, menyebabkan ketidakstabilan dan kekhawatiran yang mendalam. Ketika sumber pendapatan utama hilang, penting untuk segera mengambil langkah-langkah untuk mengatasi dampaknya dan menjaga stabilitas keuangan keluarga.
Sifat boros dan konsumtif dapat menjadi tantangan besar dalam mengelola keuangan, terutama ketika pemasukan tidak sebanding dengan pengeluaran. Hobi berbelanja hal-hal yang tidak penting sering kali menyebabkan pengeluaran yang tidak terkontrol, sehingga sulit untuk menabung atau mengalokasikan dana untuk kebutuhan yang lebih mendesak.
Penyebab umum masalah finansial yang sering dihadapi banyak orang dapat dikelompokkan ke beberapa poin, seperti:
Penyebab yang paling sering ditemukan menjadi penyebab masalah keuangan adalah gaya hidup yang cenderung konsumtif dan tidak sebanding dengan pendapatan.
Hal ini bisa timbul karena ada keinginan seseorang untuk terus mengikuti tren baru, makan di berbagai restoran mahal, atau bahkan membeli barang-barang mewah yang sebenarnya tidak diperlukan.
Perilaku ini sendiri dapat membuat seseorang mencari cara untuk memenuhi keinginannya tersebut, seperti pengeluaran yang terlalu besar jika dibandingkan dengan pendapatan yang diterima.
Kurangnya pengetahuan seputar permasalahan keuangan juga dapat menjadi penyebab timbulnya persoalan yang berkaitan dengan finansial.
Hal ini dikarenakan kamu tidak tahu bagaimana cara mengelola uang yang baik, tidak memahami pentingnya membuat anggaran, tabungan, maupun cara berinvestasi yang baik dan bijak.
Ketergantungan kartu kredit juga dapat menimbulkan permasalahan pada keuangan. Hal ini dikarenakan kamu tidak memiliki rencana matang secara finansial yang dapat menyebabkan hutang menumpuk.
Pada umumnya, banyak orang menggunakan kartu kredit untuk memenuhi keinginan sesaat karena mereka merasa tidak mengeluarkan uang dengan penggunaan kartu kredit.
Jika hal ini terus menerus dilakukan dan tidak memikirkan dampak jangka panjang yang ditimbulkan, maka kamu dapat terlilit hutang dengan bunga yang tinggi.
Bukan hanya faktor personal diri saja yang dapat menyebabkan masalah keuangan. Namun, situasi ekonomi global maupun nasional yang tidak terduga juga mampu mempengaruhi kondisi finansial.
Seperti contohnya, resesi ekonomi, inflasi atau bahkan kehilangan pekerjaan yang diakibatkan hal-hal tak terduga dapat mempengaruhi kestabilitasan finansial yang dimiliki seseorang.
Perencanaan keuangan yang tidak memiliki arah atau kurang jelas juga dapat menjadi penyebab selanjutnya.
Hal ini dapat terjadi karena banyak orang menghabiskan uang tanpa memiliki rencana dan penentuan budget yang jelas untuk kebutuhan jangka panjang maupun dana darurat.
Jika suatu saat ada hal-hal tak terduga dan mendesak yang mengharuskan mereka mengeluarkan biaya besar, orang tersebut akan terjebak pada masalah keuangan karena tidak memiliki back-up dan tabungan.
Untuk mengatasi permasalahan finansial yang berat, terdapat beberapa solusi yang dapat kamu lakukan, seperti:
Solusi pertama dan terpenting adalah membuat anggaran bulanan yang dapat membantu mengatasi permasalahan finansial.
Dengan mencatat semua pendapatan serta pengeluaran dengan jelas, maka kamu dapat mengetahui seberapa besar uang yang dikeluarkan untuk pemenuhan kebutuhan dan lebih sadar untuk tidak melampaui batas yang telah ditetapkan.
Menulis anggaran bulanan juga dapat membantu dalam penentuan prioritas, mulai dari pemenuhan kebutuhan pokok, tagihan, hingga tabungan dan baru nantinya menyisihkan pendapatan untuk kebutuhan lainnya.
Solusi selanjutnya adalah mengurangi pengeluaran yang dianggap kurang penting dan tidak diperlukan. Pastikan untuk lebih bijak dalam menggunakan uang yang dimiliki untuk hal-hal yang memang diperlukan.
Seperti contohnya, mengurangi makan di luar, menghentikan langganan layanan yang memang jarang digunakan, atau bahkan mencari alternatif transportasi yang lebih terjangkau.
Selanjutnya, melunasi hutang yang dapat dilakukan secara bertahap. Untuk melakukan ini, kamu harus memiliki rencana keuangan yang matang untuk menentukan seberapa besar biaya yang dapat kamu sisihkan untuk melunasi hutang secara rutin.
Dahulukan hutang dengan bunga yang lebih tinggi terlebih dahulu, dan jika semua hutang telah terbayarkan, sisa uang yang kamu miliki dapat ditabung untuk rencana masa depan lainnya.
Menyisihkan sebagian pendapatan untuk dijadikan dana darurat juga menjadi salah satu solusi menghindari masalah keuangan. Secara ideal, dana ini mampu memenuhi kebutuhan hidup setidaknya selama tiga hingga lima bulan.
Dengan begitu, ketika ada kejadian atau hal tak terduga yang mempengaruhi kondisi finansialmu, kamu sudah memiliki persiapan dan mampu menghadapi hal tersebut.
Selanjutnya, meningkatkan pengetahuan finansial yang penting. Dengan mengetahui berbagai topik seperti pengelolaan keuangan maka akan semakin baik pula untuk kamu mengelola finansial diri sendiri.
Sisihkan waktu untuk mempelajari dan meningkatkan pengetahuan finansial, mulai dari investasi, tabungan, serta cara mengatur keuangan dengan lebih efektif yang dapat memberikan dampak positif untukmu!
Mencari sumber pendapatan tambahan juga dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan finansial.
Pendapatan tambahan sendiri bisa diraih melalui pekerjaan paruh waktu, menjual barang yang tidak penting, atau bahkan memulai usaha sebagai pekerjaan sampingan.
Nah, itulah penjelasan terkait masalah finansial dan mengapa hal tersebut dapat terjadi. Perencanaan keuangan menjadi hal krusial dalam proses pengelolaan finansial seseorang yang dapat membantu proses pembagian pendapatan dengan lebih bijak.
Hindari menghabiskan uang untuk hal-hal yang dianggap kurang penting dan mendahulukan kebutuhan pokok serta menabung untuk mencapai tujuan di masa depan.
Meningkatkan pengetahuan finansial juga dapat menjadi salah satu jawaban dari masalah keuangan, berbagai topik seperti investasi, tabungan, hingga cara mengatur keuangan dapat mengembangkan wawasanmu untuk lebih bijak dalam mengatur keuangan.
Solusi lainnya adalah, memiliki perencanaan masa depan. Seperti salah satunya dengan memiliki asuransi kesehatan sebagai perlindungan dari hal-hal tak terduga yang dapat mempengaruhi kondisi finansialmu.
Perlindungan Kesehatan Prima merupakan solusi asuransi kesehatan online terbaik bagi individu maupun keluarga dengan manfaat rawat inap, bedah dan rawat jalan. Simak keunggulan lain yang dimiliki Perlindungan Kesehatan Prima:
Manfaat tambahan Saldo Prima yang memberikan penggantian atas pembelian vitamin atau obat-obatan tanpa perlu melakukan perawatan Rawat Inap atau Rawat Jalan
Santunan tunan harian rawat inap di Rumah Sakit untuk penjamin pertama oleh BPJS Kesehatan
Pilihan manfaat rawat inap dan rawat jalan sesuai kebutuhan
Pembayaran klaim secara cashless di lebih dari 1.000 Rumah Sakit di Indonesia
Layanan eksklusif Personal Medical Assistance
Laporan perhitungan klaim via email
*PT Lippo General Insurance Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan
Jakarta, 24 Juni 2020 - MyProtection News
Investasi apa sih yang bagus? Cara investasi saham gimana sih? Kalau emas katanya bagus, ya? Ketika membahas seputar investasi untuk pemula, maka pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang akan kita dengar.
Pemula tentu bisa diartikan dalam dua hal. Bisa saja, pemula merupakan orang awam yang belum pernah berinvestasi namun sudah tertarik untuk mencobanya. Atau, bisa juga berarti seorang yang sudah berinvestasi tapi belum memahami seluk-beluk produk investasi dengan mantap.
Terlepas dari dua pemahaman itu, bisa jadi sebutan “pemula” cocok dialamatkan kepada mereka yang salah pilih produk investasi karena pemahaman yang minim. Sebelum kita membahas instrumen investasi apa yang pas buat pemula, maka ada baiknya kita bahas dulu yuk seperti apa tips investasi untuk pemula agar Anda bisa memahami investasi secara menyeluruh.
Investasi tidak sama dengan menabung
Investasi adalah kegiatan menempatkan dana di satu atau lebih aset selama periode tertentu dengan harapan mendapat penghasilan lebih. Sementara itu, menabung adalah kegiatan menyimpan uang di bank agar uang itu bisa digunakan keperluan sehari-hari atau yang sifatnya mendadak.
Dari definisi di atas terlihat jelas bahwa investasi memiliki definisi yang berbeda dengan menabung. Seorang yang ingin “mendapat penghasilan lebih” dari investasi, tentu memiliki tujuan yang berbeda dalam menggunakan uangnya di masa depan.
Berdasarkan tujuannya, investasi dibagi menjadi tiga kategori yaitu investasi jangka pendek, menengah, dan panjang. Mari ketahui lebih lanjut seputar tujuan investasi di poin selanjutnya.
Kenali tujuan investasi dengan baik
Jadi, seandainya ada yang bertanya bahwa investasi apa yang bagus dan menguntungkan? Jawabannya adalah tergantung dari tujuan investasinya.
Tujuan investasi secara garis besar adalah untuk mengalahkan inflasi. Kita semua tahu bahwa seiring dengan berjalannya waktu, akan ada kenaikan harga atau biaya atas layanan yang sering kita gunakan sehari-hari.
Jika kita menyimpan uang di tabungan, tentu saja kita gak akan pernah bisa mengalahkan inflasi. Lantaran bunga simpanan bank cuma 1 persen setahun, sedangkan inflasi per tahun di Indonesia bisa lebih dari 4 persen untuk barang tertentu.
Untuk lebih jelasnya, mari kita kenali investasi berdasarkan dengan tujuannya.
Apa saja tujuan jangka pendek kita? Mau bayar dp rumah atau beli mobil? Menambah jumlah aset lancar, atau mungkin mau mempersiapkan biaya pernikahan?
Jika memang tujuan-tujuan ini ingin Anda capai dalam waktu satu atau dua tahun ke depan, maka keuntungan investasi itu sudah harus bisa didapat dalam jangka waktu tersebut. Maka pilihlah investasi yang fluktuasinya rendah dan cenderung stabil dalam imbal hasil.
Karena jika fluktuasinya tinggi, maka tidak ada jaminan investasimu sudah untung. Bisa jadi malah sebaliknya.
Selain memiliki fluktuasi rendah, ada baiknya juga memilih instrumen yang likuid atau mudah dikonversikan dalam bentuk uang dengan cepat. Contohnya adalah reksadana pasar uang, obligasi pemerintah, dan deposito.
Beberapa di antara Anda mungkin punya tujuan mengumpulkan biaya sekolah anak dalam tiga atau lima tahun ke depan, lanjut sekolah S2, atau mungkin memberangkatkan orangtua pergi ke tanah suci.
Maka, untuk memenuhi tujuan itu, pilihan investasinya memang sedikit lebih fleksibel ketimbang jangka pendek. Artinya, bisa saja Anda memilih investasi dengan tingkat fluktuasi moderat dan imbal hasil yang sedikit lebih tinggi ketimbang investasi jangka pendek. Namun tetap saja, instrumen ini juga harus bersifat likuid atau cepat cair.
Pilihan investasi untuk tujuan jangka menengah bisa saja berupa reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, P2P lending atau Dollar Amerika Serikat bagi mereka yang punya ambisi lanjut sekolah atau menyekolahkan anak di luar negeri.
Nah untuk yang satu ini, pilihan investasinya sangat fleksibel dalam hal fluktuasi nilai dan likuiditas. Hal itu disebabkan karena hasil investasi ini baru akan Anda nikmati 6 tahun, 10 tahun, atau bahkan 20 tahun ke depan.
Bisa dibilang, seluruh instrumen investasi jangka pendek atau menengah bisa dipilih untuk jangka panjang. Namun selain itu, ada tiga instrumen penting yang dinilai pas untuk jangka panjang yaitu, saham, reksa dana saham, ETF, properti, dan emas.
Jangan takut untuk memilih saham sebagai pilihan investasi jangka panjang. Saham memang sangat fluktuatif dalam jangka pendek, namun keuntungannya bisa saja mencapai 1.000 persen dalam setahun. Bila Anda masih bingung memilih saham yang bagus, maka pilihlah reksa dana saham atau Exchange Traded Fund (ETF).
Selain saham, properti juga bisa menjadi salah satu instrumen investasi jangka panjang karena nilainya terus naik meski aset ini tidak mudah dijual dalam jangka waktu cepat.
Ada pula emas yang juga mengalami fluktuasi harga secara harian, namun nilainya pasti naik seiring dengan berjalannya waktu meski tidak secepat saham.
Cocokkan instrumen investasi dengan psikologi kita
Lantas, instrumen investasi mana yang cocok untuk Anda? Satu orang dengan lainnya tentu berbeda. Kecocokan seseorang dengan instrumen investasi tertentu itu erat kaitannya dengan risiko atau fluktuasi nilai.
Tidak semua orang cukup kuat mental untuk melihat nilai investasi mereka minus atau berkurang karena volatilitas pasar.
Kuat atau tidaknya, tentu bergantung pada kondisi psikis investor itu sendiri. Oleh karena itu, muncul beberapa klasifikasi investor berdasarkan dari profil risikonya.
Investor ini memiliki toleransi rendah terhadap investasi. Pilihan instrumen investasi yang mereka pilih umumnya adalah yang memiliki volatilitas rendah atau bisa juga mereka mencari investasi yang sama sekali tak berisiko, dan tentunya likuid.
Meski pilihan investasi para investor konservatif adalah instrumen dengan imbal hasil kecil, bukan berarti peluang mereka untuk kaya jadi minim. Investor konservatif cenderung berhati-hati dalam memilih produk, dan pilihannya pun akan sangat berguna bagi investasi jangka panjang.
Beberapa pilihan instrumen investasi bagi investor konservatif antara lain adalah, deposito, reksa dana pasar uang, dan emas.
Investor tipe moderat siap menerima produk investasi yang fluktuasinya sedikit lebih tinggi ketimbang konservatif. Hanya saja, mereka masih belum tertarik untuk berinvestasi di instrumen tinggi risiko.
Pilihan investasi yang umumnya mereka pilih adalah reksa dana campuran, reksa dana pendapatan tetap, dan P2P lending.
Investor ini bisa dikatakan sangat agresif untuk menjadi orang yang kaya raya dan memiliki mental kuat untuk kehilangan uang sebagai bentuk risiko investasi yang dia lakukan.
Investor agresif tentu senang dengan instrumen saham, reksa dana saham, ETF, atau bahkan berani berinvestasi dengan membeli mata uang asing. Mereka juga cukup berani untuk membeli aset yang tidak likuid atau susah dijual.
Sisihkan uang 10% hingga 30% per bulan untuk investasi
Investor pemula tentu harus tahu bahwa modal investasi tidaklah besar. Banyak sekali cara untuk berinvestasi secara rutin per bulan, demi tercapainya tujuan-tujuan kita di masa depan.
Mulailah untuk menyisihkan uang sebesar 10 hingga 30 persen dari penghasilan per bulan untuk investasi. Namun jangan lupa, sebelum memilih instrumen investasinya, ketahui dulu tujuan investasinya untuk apa dan tentunya pahami pula psikologis pribadi, apakah Anda adalah investor tipe konservatif, moderat, atau agresif?
Itulah hal-hal yang harus Anda perhatikan soal investasi untuk pemula. Sudah siap berinvestasi? Yuk, mulai sekarang juga!
Salam,
Sahabat MyProtection
--
Sumber Artikel
Lifepal.co.id adalah rekan marketplace asuransi digital Lippo Insurance. Lifepal membantu pelanggan mencari asuransi terbaik sesuai dengan kebutuhan dan anggaran. Tim Lifepal menganalisa polis dan membantu merekomendasikan kepada individu dan keluarga di Indonesia.