Home
/
Articles
/
For You
/
Cicil Premi Asuransi di MyProtectionTanpa Kartu Kredit? Bisa Banget!
Cicil Premi Asuransi di MyProtectionTanpa Kartu Kredit? Bisa Banget!
27 March 2020
MyProtection News Jakarta

Hi, Sahabat MyProtection,

Ada kabar super baik, nih! Sekarang bayar cicilan premi asuransi di MyProtection tidak perlu kartu kredit! Anda bisa memilih fasilitas cicilan 0 – 12 bulan bulan dengan Kredivo. Sekarang, punya asuransi makin praktis dan mudah bayarnya.

Berikut ini cara menggunakan Kredivo untuk mencicil premi asuransimu:

  1. Pilih asuransi yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Misalnya Perlindungan Kesehatan Prima yang mempunyai fitur Saldo Prima untuk beli obat tanpa berobat.
  2. Pilih manfaat yang Anda butuhkan seperti rawat jalan, rawat inap & bedah, lalu isi data diri dengan lengkap
  3. Masuk ke menu “MyCart” lalu klik Bayar
  4. Dalam laman pembayaran, Anda bisa memilih ppembayaran dengan Kredivo. Cicilan premi pun dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Terdapat pilihan cicilan 0, 3, 6, dan 12 bulan!
  5. Setelah pembayaran selesai, artinya Anda dan keluarga siap #DijagainTerus sama MyProtection!

 

Salam,
Sahabat MyProtection

Was this article helpful?
Subscribe to our newsletter
Click subscribe to subscribe to our article newsletter
Share MyPro on
facebook
twitter
instagram
About MyProtection News Jakarta
MyProtection is one of the pioneer portals for purchasing health insurance and general insurance online which can be accessed via website and application platforms since 2017.
Recommended Articles
5 13-01-2020
Tidak Semangat Kerja? Mungkin Anda Mengalami Burnout

Jakarta, 13 Januari 2020 - MyProtection News

Sebagian dari Anda mungkin pernah mendengar istilah burnout. Dulu, pada tahun 1970-an istilah burnot sering kali dikaitkan dengan gejala yang dialami oleh pengguna obat-obatan terlarang. Namun kini, burnout merupakan istilah psikologis mengacu pada keadaan dimana seseorang “kehabisan bakar bakar”, merasa gagal atau lelah akibat tekanan yang berkelanjutan.

 

Saat ini, fenomena burnout sudah menyebarluas di kalangan masyarakat. Dilansir dalam The Jakarta Post, sebanyak 595.000 pekerja kantor di UK mengalami burnout. Dan mungkin, saat ini Anda juga sedang mengalaminya.

 

World Health Organization menyebutkan terdapat tiga elemen utama dalam fenomena burnout: perasaan lelah yang hebat, tak terlibat secara emosional dengan pekerjaan/proyek yang ditangani saat ini, dan performa kerja yang menurun.

 

Gejala awal burnout sendiri memang mirip dengan depresi. Misalnya, Anda mulai mengandalkan minum berenergi atau kafein untuk melewati jam kantor. Anda bisa saja tidur lebih dari 7 jam, namun Anda tetap merasa kelelahan dan kosong setelah menghabiskan waktu di kantor. Jika Anda mulai mengalami gejala di atas, maka sebaiknya Anda segera menemui dokter atau melakukan perubahan gaya hidup.

 

Bayangkan jika Anda ditawarkan untuk mengerjakan proyek impian Anda. Mungkin Anda akan merasa bersemangat dan berdebar-debar hingga tak bisa tidur. Perasaan stress dan lelah akibat tuntutan dari proyek Anda bisa mendorong daya saing dan kreativitas diri.

 

Namun, ketika seseorang dihadapkan dengan tekanan dan stress terus menerus, rasa lelah yang timbul bisa menumpuk. Sampai akhirnya, Anda terjaga di malam hari akibat memikirkan beban pekerjaan. Proyek yang dulunya nampak menantang bagi Anda, kini hanya terasa seperti beban dan tak menggairahkan.

 

Salah satu tanda lainnya adalah Anda mengaku bahwa Anda bisa bekerja lebih baik daripada yang saat ini sudah Anda hasilkan. Anda bisa saja bekerja lebih produktif, lebih kreatif, dan proaktif. Hanya saja rasanya Anda tidak memiliki motivasi yang cukup karena pekerjaan Anda saat ini tidak lagi membawa perasaan bahagia.

 

Menurut hasil penelitian yang dipublikasikan 2018 Gallup Study, burnout biasanya dipicu akibat perlakuan tidak adil di kantor, beban kerja berlebihan, dan ketidakjelasan mengenai peran seseorang di lingkungan kerja. Para karyawan juga merasa tertekan apabila mereka merasa tidak didukung oleh atasan mereka sendiri.

 

Siobhan Murray, seorang psikoterapis yang menulis buku The Burnout Solution, menyarankan bahwa untuk mengatasi burnout, maka seseorang harus mengenali akar dari permasalahannya. Ambil cukup waktu untuk diri Anda sendiri dan mulai lakukan hal yang bisa menyelesaikan akar permasalahan. Apapun penyebabnya, selalu ingat untuk mencintai diri Anda dan tidak selalu menekankan ekspektasi tinggi pada diri sendiri.

Read Article
5 17-07-2020
Pakai Hand Sanitizer Ada Aturannya Juga, Lho!
Read Article
5 07-01-2020
Kasus Depresi dan Bunuh Diri Meningkat, Kenali Gejalanya
Read Article