Jakarta, 26 Mei 2020 - MyProtection News
Hi, Sahabat MyProtection!
Ketika Anda makan, metabolisme tubuh akan berperan untuk mengubah makanan yang masuk ke tubuh menjadi energi. Sehingga Anda memiliki tenaga untuk beraktivitas sehari-hari.
Proses metabolisme dalam tubuh biasanya akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Salah satu dampak dari menurunnya proses metabolisme tubuh adalah penambahan berat badan. Selain usia, ada gejala lain yang menandakan bahwa metabolisme dalam tubuh bermasalah dan harus segera di atas. Berikut ini lima gejala yang mungkin Anda alami.
Salah satu tanda bahwa metabolism dalam tubuh bermasalah adalah berat badan terus bertambah walaupun Anda sudah mengatur pola makan. Apalagi jika makanan yang Anda konsumsi cenderung rendah lemah atau rendah gula. Walaupun memang metabolism akan melambat seiring bertambahnya usia, jika Anda mencurigai penambahan berat badan tak normal, segera berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi.
Proses metabolisme, selain menghasilkan energi, juga menghasilkan panas alami dalam tubuh. Jika Anda merasa lebih mudah atau sering merasa kedinginan daripada biasanya, maka bisa jadi Anda mengalami gangguan metabolisme.
Ada banyak hal yang bisa membuat Anda lelah. Misalnya olahraga secara intens, kurang tidur, atau kegiatan fisik lainnya yang membuat tubuh harus banyak bergerak. Namun, jika Anda merasa lebih mudah lelah, mungkin saja proses metabolisme dalam tubuh tidak mengubah asupan makanan menjadi energi secara sempurna.
Tubuh sering kali mengirimkan sinyal kepada tubuh lewat rasa “ngidam” atau cravings. Contohnya jika Anda sering “ngidam” atau menginginkan makanan manis dan bertepung padahal asupan gizi & istirahat harian telah tercukupi. Kemungkinan asupan gizi dari makanan yang Anda konsumsi tidak terserap secara efektif sehingga Anda terus menerus memiliki hasrat untuk makan, khususnya yang mengandung gula dan tepung.
Penampilan luar tubuh merupakan cerminan dari kesehatan dalam tubuh. Ketika metabolisme tubuh terganggu, proses perbaikan sel kulit dan rambut tidak bekerja secepat biasanya. Sehingga kulit dan rambut terasa kering. Namun gejala ini juga bisa disebabkan asupan gizi yang buruk.
Salam,
Sahabat MyProtection
Jakarta, 2 Juli 2020 - MyProtection News
Hi, Sahabat MyProtection!
Menjalani aktivitas di tengah pandemi ini memang perlu berhati-hati. Selain melengkapi diri dengan asuransi kesehatan online MyProtection, kamu juga perlu jaga kesehatan dengan makan makanan bergizi dan olahraga.
Jika kamu mau berolahraga mudah, murah dan dari rumah, kamu bisa olahraga jalan kaki atau jalan cepat (speed walking)!
Jalan kaki secara rutin punya banyak manfaat, lho!
Penelitian dari Harvard University menemukan bahwa orang-orang yang rutin jalan kaki atau jalan cepat selama 1 jam tiap hari bisa mengurangi gen penyebab kegemukan hingga setengahnya. Perlu diperhatikan bahwa penelitian ini mungkin bisa menghasilkan efek berbeda pada tiap orang.
Berolahraga apapun, pada dasarnya bisa menurunkan risiko sakit dan kanker. Namun, American Cancer Society melaporkan hasil studi yang menyatakan wanita yang berolahraga jalan kaki minimal 7 jam seminggu dapat menurunkan risiko kanker payudara hingga 14 persen.
Jalan kaki setidaknya 1,5 km tiap minggu bisa membantu mengurangi nyeri sendi, lho! Apalagi dengan rutin berjalan, karena sendi-sendi tulang pinggul serta lutut jadi terlumas dengan lebih baik. Sehingga kamu bisa terhindar dari osteoartritis atau radang sendi kronis.
Jalan kaki ternyata juga berperan terhadap peningkatan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh kuat penting banget untuk menjaga kamu tidak mudah kalah melawan virus atau bakteri dan proses penyembuhan yang lebih cepat. Syaratnya gampang, rutin jalan kaki 20 menit sehari selama 5 hari dalam seminggu.
University of Exeter menemukan hasil penelitian menarik, nih. Orang-orang yang berolahraga jalan kaki minimal 15 menit cenderung mengurangi rasa ngidam terhadap coklat dan makanan manis lainnya. Tertarik untuk membuktikannya?
Salam,
Sahabat MyProtection