Jakarta, 15 Juli 2020 - MyProtection News
Menghabiskan waku bersama anak selama 24 jam penuh saat karantina memang tidak selalu mudah. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan seperti kegaiatn belajar dan bermain anak, pola komunikasi, dan menjaga kedisiplinan anak.
Untuk menjaga keteraturan dalam rumah, sering kali orang tua menciptakan berbagai aturan dan larangan. Dikutip dari JakarataPost, Wendy Grolnick, Profesor Psikologi dari Clark University memberikan tips agar Anda bisa mengajak anak untuk mengikuti aturan di rumah tanpa perlu ngomel atau membuat anak menjadi ngambek.
Luangkan waktu untuk duduk dan berkomunikasi bersama seluruh anggota keluarga. Dalam rapat keluarga ini, Anda bisa berdiskusi dengan anak untuk mengatur jadwal kegiatan harian. Misalnya, kapan waktu anak Anda bisa bermain setelah pulang sekolah, kapan waktunya mandi, dan kapan si kecil harus meluangkan waktu belajar.
Libatkan anak dalam mengatur jadwal harian. Sehingga lebih emmungkinkan bagi anak Anda untuk mengikuti aturan yang dibuat bersama. Dengarkan pendapat anak mengenai kegiatannya sehari-hari. Walaupun tak semua ide dari anak Anda bisa dilakukan, tapi pastikan telinga Anda terbuka lebar untuk mendengarkan opini anak. Anda bisa bernegosiasi jika terjadi ketidaksepakatan.
Dalam menjalankan rutinitas harian, anak Anda tentunya perlu menjalankan kewajibannya seperti mengerjakan tugas sekolah, belajar, dan membantu pekerjaan rumah yang ringan. Namun Anda tak selalu harus mengatur dengan ketat bagaimana atau kapan sang anak ingin melakukan kewajibannya. Berikan ia kebebasan untuk memilih. Anda bisa membiarkan anak memilih pekerjaan rumah apa yang ingin ia kerjakan dan kapan. Misalnya, anak Anda ingin membantu mencuci piring setelah makan malam. Kebasan yang diberikan secara tepat membuat anak merasa lebih rileks dan tidak terkekang.
Anak akan lebih terbuka kepada orang tua jika ia merasa didengarkan, dipahami, dan dihargai. Oleh karena itu, cobalah memahami kejadian dari sudut pandang anak. Anda tak harus selalu memberikan solusi terhadap masalah yang diceritakan anak, tetapi ingatkan anak bahwa Anda hadir untuk mendengarkan dan dengan senang hati membantu anak untuk mencari jalan terbaik.
Hal yang sama juga bisa Anda terapkan ketika ingin mendisiplinkan anak. Anda bisa menyampaikan kepada anak bahwa mengerjakan pekerjaan rumah atau sekolah memang melelahkan. Namun, kegiatan ini adalah hasil kesepakatan bersama dan untuk kebaikan sang anak. Perlu diingat, memahami bukan berarti Anda harus selalu setuju dengan anak.
Ketika anak Anda mulai mengeluhkan atau malas menjalankan kewajibannya, Anda tak perlu langsung marah. Cukup berikan penjelasan mengapa anak Anda harus melakukan kewajibannya. Terutama, jelaskan bahwa hal yang ia lakukan akan membawa dampak bagi dirinya dan keluarga. Jangan lupa apresiasi hasil kerja anak setelah ia melakukan kewajibannya.
Dalam hidup berkeluarga, tentunya konflik dan masalah merupakan hal yang tidak terlewatkan. Perbedaan pendapat antara orang tua dan anak merupakan hal yang umum. Misalnya, anak Anda mulai melanggar jam mainnya atau mulai malas mengerjakan pekerjaan rumah yang telah Anda atur ebrsama. Sama seperti Anda membuat jadwal kegiatan bersama, masalah yang ada pun harus dipecahkan bersama. Sehingga Anda dan anak bisa memahami pemikiran masing-masing.
Salam,
Sahabat MyProtection
Jakarta, 4 Desember 2019 - MyProtection News
Liburan memang paling asyik jika berjalan mulus. Anda bisa kembali menyegarkan tubuh dan pikiran setelah menjalani rutinitas sehari-hari. Namun, sering kali ada hal yang terlupa dari para traveler yaitu memiliki asuransi perjalanan. Menurut riset, hanya satu dari tiga orang yang memiliki asuransi perjalanan. Sedangkan, lebih banyak orang yang memilih tidak menggunakan asuransi perjalanan.
Padahal, ada banyak hal yang bisa terjadi selama Anda melakukan perjalanan. Inilah hal yang perlu diperhatikan dari asuransi perjalanan:
Asuransi perjalanan berfungsi sebagai payung proteksi yang meminimalisir kerugian dari kejadian yang tidak direncanakan. Contohnya seperti tertinggal pesawat, penundaan keberangkatan pesawat, sakit saat perjalanan, hingga kerusakan atau kehilangan barang.
Misalnya Anda membutuhkan perawatan medis saat melakukan perjalanan ke luar negeri. Seperti yang Anda ketahui, biaya berobat di luar negeri bisa saja mahal. Anda harus siap mengeluarkan uang dari kocek sendiri jika tidak memiliki asuransi
Sebelum Anda membeli tiket pesawat, ada baiknya Anda membeli polis asuransi terlebih dahulu. Sehingga saat perjalanan sudah dimulai, Anda sudah bisa merasakan proteksi maksimal dari asuransi Anda.
Langkah terakhir yang perlu Anda perhatikan seelum membeli polis asuransi perjalanan adalah memperhatikan kebutuhan Anda. Apakah Anda bepergian ke luar negeri kali ini? Atau Anda liburan ke luar kota ? Kendaraan apa yang Anda pakai? Serta seberapa sering Anda bepergian. Jika Anda sering bepergian, maka bisa mempertimbangkan membeli polis asuransi tahunan. Sebaliknya, jika Anda jarang bepergian, Anda bisa membeli asuransi perjalanan sekali pakai.
Selamat menikmati liburan!
Salam,
Sahabat MyProtection