Jakarta, 16 Januari 2020 - MyProtection News
Tahun baru waktunya menciptakan kebiasaan baru yang lebih sehat. Salah satunya, resolusi untuk lebih sering olahraga. Mungkin sebagian dari Anda tertarik untuk menjadi member dari fitness gym tertentu. Sebagian lagi berjanji untuk rutin lari pagi tiap weekend. Namun, 80% dari resolusi tahun baru ini ditinggalkan begitu memasuki Februari.
Centers for Disease Control and Prevention merekomendasikan agar orang dewasa beraktivitas fisik setidaknya 150 menit per minggu. Kenyataannya, hanya sebagian dari kita yang rutin berolahraga. Padahal, kita tahu bahwa berolahraga membawa banyak manfaat. Individu yang aktif bergerak mempunyai imunitas yang lebih kuat, kualitas tidur yang lebih baik, mood yang positif, bahkan lebih awet muda.
Lalu, bagaimana cara agar kita bisa aktif walaupun sibuk bekerja atau malas berolahraga? Triknya adalah membagi 150 menit tersebut di sela-sela kegiatan kita. Selain itu, sehat juga tidak perlu mahal. Tanpa membayar biaya keanggotaan gym, Anda pun bisa sehat!
Baca juga: Berkunjung ke Museum Bisa Memperpanjang Umur
Dilansir dalam The Jakarta Post, brisk walking direkomendasikan bagi orang-orang yang ingin mulai hidup sehat. Brisk walking adalah jenis latihan berjalan cepat, tetapi tidak secepat berlari. Anda bisa berlatih berjalan 1,5 kilometer dalam 20 menit.
Brisk walking ternyata punya manfaat yang sama dengan berlari, bahkan lebih. Selain lebih mudah dilakukan, resiko terluka saat berolahraga pun lebih kecil. Kita pun bisa melakukan brisk walking dimana saja. Saat mengantar anak ke sekolah, saat jam istirahat kantor, atau pagi hari sebelum beraktivitas. Dengan begitu, Anda bisa mencapai “kuota minimal” berolahraga 2,5 jam tiap minggunya.
Tips yang bisa Anda lakukan untuk mulai hidup sehat tahun ini adalah sebagai berikut.
Sebaiknya, Anda membuat resolusi yang lebih spesifik daripada sekadar menulis ingin mengurangi konsumsi gula atau berolahraga lebih rajin. Anda bisa menyertakan solusi/kegiatan yang akan Anda lakukan untuk mencapai target tersebut. Misalnya, Anda ingin melakukan brisk walking 2 jam tiap minggunya. Lalu, Anda juga akan naik tangga setiap hari di kantor.
Terkadang, melihat sejauh mana progress yang kita lakukan dapat memotivasi diri kita untuk bekerja lebih baik. Misalnya, Anda berjanji untuk berjalan cepat selama 15 menit setelah makan siang. Maka Anda bisa memasang timer dan pencatat jarak untuk melihat sejauh mana Anda sudah berjalan.
Lagi-lagi, memulai kebiasaan baik bisa dimulai dari langkah kecil. Mungkin berolahraga 2,5 jam tiap minggu terdengar berat. Bagaimana dengan memulai bergerak setidaknya 1 jam tiap minggu? Anda bisa me-review kembali target Anda tiap bulannya. Jika target lama bergerak 1 jam/minggu sudah tercapai, perlahan-lahan Anda bisa menambah jam olahraga Anda.
Selamat hidup lebih sehat! Jangan lupa untuk tambahkan proteksi kesehatanmu dengan berbagai pilihan manfaat asuransi Jalan Prima, Perlindungan Kesehatan Prima, HealthPlus Family, dan MyPersonal Protection untuk melindungi Anda dan orang yang Anda sayangi.
Salam,
Sahabat MyProtection
Baca juga: Atasi Otot Kaku Setelah Seharian Duduk Depan Komputer
Jakarta, 17 Februari 2020 - MyProtection News
Kutu buku atau bookworm merupakan sebutan bagi orang-orang yang gemar membaca. Bagi Anda yang sering menghabiskan waktu tenggelam dalam dunia bacaan ternyata ada berbagai manfaat kesehatan yang bisa Anda petik, lho!
Kegiatan membaca buku atau novel secara berkala dapat membuat Anda lebih cerdas, apalagi jika kebiasaan ini dimulai sejak kecil. Anak-anak bisa menemukan banyak kosa kata baru, mendapatkan informasi lebih banyak, membaca dengan lebih cepat, dan biasanya memiliki skor kecerdasan yang lebih tinggi. Hal ini tentunya berpengaruh hingga Anda dewasa.
Beberapa ilmuwan mecoba membuktikan dampak membaca terhadap aktivitas otak dengan mesin MRI scan. Partisipan percobaan diminta untuk membaca novel “Pompeii” selama 9 hari berturut-turut. Berdasarkan hasil MRI scan, partisipan yang rutin membaca terbukti memiliki tingkat konektivitas otak yang lebih tinggi.
Sama seperti saat kita melakukan olahraga untuk menguatkan tubuh, kegiatan membaca punya dampak yang sama terhadap otak. Membaca mirip seperti workout untuk otak Anda. Semakin aktif otak Anda, maka risiko terkena penyakit yang menyerang ingatan atau proses kognitif Anda bisa semakin berkurang.
Lalu, buku seperti apa yang sebaiknya Anda baca? Jawabannya adalah buku atau novel apapun yang bisa Anda nikmati. Buku yang baik adalah buku yang dapat membuat Anda terlarut di dalamnya. Novel non-fiksi, buku self-improvement, hingga sejarah bisa menjadi pilihan Anda.
Bukan rahasia lagi bahwa dengan bertambahnya umur, maka fungsi dalam tubuh bisa berkurang. Kegiatan seperti membaca, bermain puzzle, dan catur menurunkan potensi berkembangnya Alzheimer pada seseorang hingga 2,5 kali dibanding individu yang menghabiskan waktunya dengan kegiatan yang kurang menstimulasi otak. Semakin muda Anda membiasakan diri membaca, maka semakin baik!
Membaca dapat membuat Anda memahami perasaan oraang dengan lebih baik. Khususnya, literasi fiksi dapat membantu pembacanya menangkap pemikiran atau perasaan orang dengan lebih baik dalam dunia nyata.
Dalam dunia sains, istilah ini disebut sebagai “theory of mind”, sekumpulan kemampuan yang berguna untuk membangun dan menjaga hubungan social antar individu.
Penikmat cerita fiksi jangka panjang dapat merasakan manfaat ini lebih baik dibanding para pembaca literasi non-fiksi atau individu yang jarang membaca.
Hasil riset membuktikan bahwa membaca selama 30 menit dapat menurunkan tekanan darah, detak jantung, dan mengurangi stress yang efeknya hampir sama dengan yoga dan tertawa. Selain itu, kebiasaan membaca sebelum tidur dapat membuat tubuh lebih rileks dan mengirimkan sinyal kepada otak Anda untuk beristirahat. Namun, disarankan untuk membaca buku konvensional dibandingkan e-book atau membaca menggunakan gawai. Sinar yang dipancarkan oleh layar gawai Anda malah bisa membuat jam tidur Anda berantakan.
Ingin membuat si kecil gemar membaca? Berdasarkan penelitian, kebiasaan membaca dapat menular. Oleh karena itu, orang tua dapat menjadi contoh untuk membangun kebiasaan baik pada anak. Anda bisa memulainya dengan membacakan buku cerita kepada anak sebelum tidur. Atau Anda bisa membaca saat waktu luang sambil mengajak anak berdiskusi mengenai isi buku yang dibaca. Sehingga anak memiliki pengalaman menyenangkan saat membaca.
Mulai rutin membaca, yuk!
Salam,
Sahabat MyProtection