Home
/
Articles
/
For You
/
Penyebab Timbulnya Diabetes di Usia Muda
Penyebab Timbulnya Diabetes di Usia Muda
17 January 2020
MyProtection News Jakarta

Jakarta, 17 Januari 2020 - MyProtection News

Dulu penyakit diabetes dan kolestrol dikaitkan dengan penyakit orang tua. Kini berdasarkan data, penderita diabetes tipe 2 di kalangan muda semakin bertambah. Obesitas dan gaya hidup tak sehat berkontribusi dalam peningkatan jumlah  penderita penyakit ini.

Menurut WHO penderita diabetes tipe 2 terus bertambah setiap tahunnya. Pada 1980, sebanyak 108 juta penduduk dunia berusia di atas 18 tahun mengidap diabetes. Namun, pada 2014 lalu, penderita diabetes meningkat menjadi 422 juta orang.

Diabetes sendiri merupakan penyakit yang cukup mengerikan bila tidak ditangani dengan baik. Pasalnya, berdasarkan paparan World Health Organization, diabetes dapat menggangu kinerja jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, syaraf dan meningkatkan resiko kematian muda.

Lalu, mengapa diabetes bisa muncul di usia muda? Dilansir dalam CNN Indonesia, terdapat 7 faktor penyebab diabetes di kalangan dewasa muda.

  1. Gangguan fungsi pancreas

Organ tubuh satu ini mempunyai peran penting untuk mengatur sekresi insulin ke aliran darah. Insulin juga berguna untuk memecah gula dalam karbohidrat makanan menjadi energy. Selain itu, insulin juga berperan menyimpan glukosa dalam tubuh sebagai cadangan energy. Bagi individu yang mengalami gangguan fungsi pancreas, biasanya kadar insulin yang diproduksi tidak normal. Sehingga kadar gula darah melonjak akibat tidak bisa dipecah menjadi energy. Akhirnya, hal inilah yang menyebabkan timbulnya diabetes.

 

  1. Riwayat keluarga

Jika anggota keluarga Anda memiliki riwayat diabetes, maka Anda berpotensi lebih tinggi untuk mengidap penyakit yang sama. Namun, dengan menjaga pola makan dan gaya hidup, Anda bisa terhindar dari diabetes.

 

Baca juga: Kembali ke Usia 25 dengan Olahraga

 

  1. Obesitas

Kelebihan berat badan dan obesitas menjadi salah stau pemicu utama timbulnya obesitas. Jika tubuh memiliki kelebihan lemak, khususnya di lingkar pinggang, disinyalir besaran visceral lemak semakin besar. Menurut WHO, semakin besar longkaran pinggang maka semakin besar potensi seseorang mengidap diabetes.

Kelebihan berat badan dapat mengacaukan kerja hormone pada tubuh dan menurunkan respons tubuh terhadap insulin.

 

  1. Pola makan berantakan

Pola makan yang tidak sehat dan berantakan dapat meningkatkan resiko timbulnya diabetes. Sering mengonsumsi makanan/minuman instan, berlemak, daging yang diproses, serta mengandung gula menjadi penyebab utama obesitas yang akhirnya berujung pada diabetes. Selain makan sehat, Anda pun harus makan teratur. Lebih baik makan dengan porsi kecil tetapi sering.

 

  1. Konsumsi alcohol

Konsumsi alcohol berlebih serta merokok bisa mengganggu aktivitas metabolism dalam tubuh. Pada akhirnya, kadar insulin yang dihasilkan pun lebih sedikit. Kebiasaan mengonsumsi alcohol dan rokok merupakan hal yang umum di kalangan anak muda. Namun, selalu ingat bahwa mengonsumsi sesuatu secara berlebihan tidak akan baik.

 

  1. Malas bergerak

Berdasarkan data, kurang dari setengah penduduk usia dewasa melakukan akvitias fisik selama 150 menit per minggu. Selebihnya, masih banyak orang yang malas berolahraga. Padahal obesitas dan rasa “mager” merupakan penyebab utama dari diabetes. Anda bisa mencoba untuk hidup lebih sehat & mulai berolahraga dengan melakukan brisk walking. Jangan sampai di usia muda Anda malah tidak bertenaga.

 

Salam,
sahabat MyProtection

 

Baca juga: Perlindungan Kesehatan Prima – Premi Mulai dari Rp 6ribuan per Hari

Was this article helpful?
Subscribe to our newsletter
Click subscribe to subscribe to our article newsletter
Share MyPro on
facebook
twitter
instagram
About MyProtection News Jakarta
MyProtection is one of the pioneer portals for purchasing health insurance and general insurance online which can be accessed via website and application platforms since 2017.
Recommended Articles
5 15-05-2020
Jaga Kesehatan Mata Setelah Lama Menatap Layar

Jakarta, 15 Mei 2020 - MyProtection News

Saat ini sebagian besar pekerjaan dilakukan dengan menatap layar ponsel, tablet, maupun laptop. Skema bekerja dari rumah akiibat pandemi COVID-19 pun membuat orang dewasa maupun anak tak lepas dari layar gadget. Diperkirakan dalam sehari, orang dewsa menghabiskan waktu 13 jam menatap layar.

Menatap layar gadget dalam waktu lama bisa menyebabkan gangguan pada mata seperti mata lelah, penglihatan kabur, mata kering, iritasi, dan kepala pusing. Gejala ini biasa disebut dengan digital vision syndrome.

Untuk menjaga kesehatan mata setelah melihat layar dalam jangka waktu lama, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut:

 

  1. Gunakan aturan 20-20-20

Saat menggunakan gadget, pastikan Anda mengaplikasikan aturan 20-20-20 ini. Artinya, setelah menatap layar selama 20 menit, Anda diimbau melihat benda berjarak 20 kaki atau sekitar 6 meter selama 20 detik. Kegiatan ini ditujukan untuk mengistirahatkan mata dan melatih otot penglihatan. Anda juga bisa mengistirahatkan mata setelah 1 jam melihat layar selama 2 menit dengan melihat benda jarak jauh atau tanaman hijau.

 

  1. Atur jarak layar

Ketika menggunakan gadget seperti laptop, pastikan posisi mata dan layar berjarak minimal 45 cm. Posisi layar pun sebaiknya sejajar dengan posisi mata sehingga Anda dapat bekerja dengan nyaman. Posisi layar yang tak sesuai dengan mata bisa memicu rasa tak nyaman pada mata dan leher.

 

  1. Bersihkan layar

Layar yang kotor bisa mengganggu kenyamanan Anda dalam bekerja. Bersihkan layar gadget agar debu tak menumpuk dan mengiritasi mata Anda sekaligus mengurangi pertumbuhan bakteri atau virus yang mungkin menempel pada gadget.

 

  1. Gunakan mode malam

Saat ini, berbagai perangkat gawai sudah dilengkapi dengan mode malam sehingga Anda lebih nyaman saat menatap layar. Biasanya latar tampilan layar akan berubah menjadi gelap sehingga mata tidak mudah “silau” jika melihat layar terus-menerus.

 

  1. Atur cahaya di sekitar

Pengaturan cahaya di sekitar juga berperan untuk menjaga kesehatan mata. Pastikan Anda memiliki penerangan cukup saat menggunakan gadget namun tidak terlalu menyilaukan. Layar yang lebih terang daripada cahaya sekitar bisa mencegah sakit mata.

 

  1. Jangan lupa mengedip

Ketika kita fokus menatap layar, sering kali kita lupa untuk mengedipkan mata. Padahal hal sederhana ini bisa membantu mata tetap lembap. Mata kering dapat membuat penderitanya merasa tidak nyaman. Ditambah lagi menatap layar meningkatkan resiko mata menjadi kering. Jadi, jangan lupa untuk mengedipkan mata secara rutin.

 

Salam,
Sahabat MyProtection

Read Article
5 27-03-2025
18 Olahraga di Rumah yang Ringan dan Mudah Dilakukan 
Read Article
5 21-01-2020
Coronavirus: Perlukah Diwaspadai?
Read Article