Hi, Sahabat MyProtection!
Akhir-akhir ini kita seringkali mendengar mengenai isu resesi global yang berpotensi untuk terjadi di 2023. Namun sebenarnya, apa itu resesi, dampaknya serta hal apa saja yang perlu kita persiapkan?
Apa itu Resesi & Dampaknya
Resesi, berdasarkan pemaparan OJK (Otoritas Jasa Keuangan), merupakan suatu kondisi dimana perekonomian negara melambat atau semakin buruk dalam jangka waktu tertentu, misalnya dalam 3 (tiga) atau (6) bulan. Resesi dapat disebabkan oleh inflasi, deflasi berlebohan, tidak seimbangnya jumlah produksi dengan konsumsi hingga guncangan ekonomi akibat bencana, wabah, dan perkembangan teknologi.
Jika terjadi resesi di suatu negara, maka ada beberapa dampak yang bisa timbul yaitu:
Lalu, Perlu Persiapkan Apa?
Walau ancaman resesi belum tentu terjadi, namun tak ada salahnya kita bersiap-siap. Berikut ini beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk memastikan kesigapan kita, terutama secara finansial:
Atur Ulang Pengeluaran
Coba perhatikan kembali pengeluaranmu, apakah ada hal-hal yang bisa dikurangi, ditunda atau bisa membantu kamu berhemat? Misalnya, pengeluaran tersier seperti membeli tas baru bisa ditunda terlebih dahulu.
Lunasi Hutang Jika Ada
Lunasi hutang atau kurangi beban hutang untuk mengantisipasi keuangan macet di masa depan. Serta memastikan uang kita tidak habis untuk membayar hutang saat ada kondisi darurat.
Siapkan Dana Darurat
Berbicara mengenai kondisi darurat, dalam kehidupan pastinya ada kejadian tak terduga. Oleh karena itu, berbagai ahli keuangan menyarankan agar tiap orang menyiapkan dana darurat. Aturan standar dana darurat adalah 3 (tiga) kali biaya hidup untuk individu lajang dan 6 (enam) kali biaya hidup untuk kalian yang sudah berkeluarga.
Diversifikasi Investasi
Salah satu saran yang seringkali kita dengar adalah don’t put all your eggs in one basket. Artinya, jangan menaruh seluruh uangmu di satu instrumen investasi. Tujuannya untuk mengantisipasi alur keuanganmu tidak ikut macet jika ada investasi yang kurang menguntungkan.
Fokus pada Kerja/Bisnis & Cari Tambahan Jika Perlu
Selain berhemat, salah satu upaya efektif untuk meningkatkan kestabilan finansial kamu tentunya dengan meningkatkan pendapatan. Kamu bisa menjalankan beberapa side hustle seperti menjadi dropshipper, bekerja freelance, atau tingkatkan skill memperluas kesempatan meraih jenjang karier yang lebih tinggi.
Pastikan Asset Milikmu Aman & Terlindungi
Berbicara soal persiapan, masa depan bukan melulu jadi topik utama. Kamu juga harus menjaga asset yang sudah dimiliki saat ini, sehingga bisa menghindari risiko kerugian di masa depan. Asset yang kita miliki contohnya kesehatan, harta benda sepreti rumah dan kendaraan, dan uang tunai. Misalnya, kamu bisa mengurangi risiko kerugian terkait kesehatan & harta benda dengan asuransi.
Saat ini, MyProtection memiliki Perlindungan Kesehatan Prima dengan fitur klaim cashless, online consultation, telemedicine dan Saldo Prima. Semuanya bisa kamu manfaatkan untuk menjaga keluarga (dan dompet) tetap PRIMA di tengah situasi apapun, termasuk resesi. Dengan 6 ribuan/hari + diskon hingga 50%, kamu & keluarga bisa dapatkan manfaat hingga ratusan juta. Info selengkapnya klik tombol di bawah ini atau hubungi CS MyProtection di Whatsapp +62 882-1321-7520 dan email ke cs@myprotection.id
Salam,
Sahabat MyProtection
Jakarta, 6 Desember 2019 - MyProtection News
Ketika menjalani diet, sering kali kita merasa lebih moody daripada biasanya. Tubuh menjadi lebih cepat lelah. Bahkan terkadang membuat kita malas beraktivitas seperti biasanya. Mengapa diet sering kali dikaitkan dengan perubahan suasana hati dan energi? Alasan utamanya adalah tubuh kita ikut menjalani perubahan komposisi saat berdiet.
Hormon dalam tubuh ikut harus beradaptasi dengan perubahan pola makan yang kita lakukan. Fenomena ini juga bisa berlangsung dalam jangka waktu berbeda, membuat tubuh serta emosi terpengaruh dengan perubahan yang ada. Berikut 5 alasan kita menjadi moody saat berdiet.
Pertama, ketika sedang menjalani diet, kita biasanya merasakan tiga gejala utama yaitu dorongan rasa lapar, pusing, dan lemas. Pengurangan porsi makan bisa berpengaruh terhadap kadar gula dan jumlah energi yang kita miliki. Karena tubuh kekurangan energi, kita cenderung menjadi kurang bertenaga dan moody.
Alasan kedua adalah ngidam. Tentu saja kita tidak bisa mengonsumsi makanan secara sembarangan saat diet. Mungkin Anda membayangkan nikmatnya red velvet cake kesukaan Anda. Ketika kita tidak bisa memuaskan cravings, kita cenderung menjadi lebih sensitif dan moody. Salah satu trik untuk mengatasi rasa ngidam adalah dengan membatasi diri untuk mengonsumsi makanan kesukaan saat weekend saja.
Baca juga: Suka Marah-marah Tanpa Alasan Jelas Mungkin Ini Sebabnya
Selanjutnya, saat masa diet, kita terkadang menghindari ajakan teman untuk berkumpul bersama, datang ke pesta, atau mencoba menu makanan baru. Kita takut tergiur dengan makanan yang disajikan. Sehingga intensitas kita bertemu dengan orang lain jadi berkurang. Padahal, berinteraksi dengan orang lain bisa membantu mengembalikan mood kita. Batasi porsi makanan akan lebih baik daripada menghindari situasi sosial.
Untuk memaksimalkan diet, sering kali kita dianjurkan untuk berolahraga. Setelah tubuh harus beradaptasi dengan pola makan yang berubah, olahraga bisa ikut menambah rasa lelah. Rasa lelah inilah yang bisa mendorong rasa moody. Siasati rasa lelah dengan beristirahat cukup selama 8 jam per hari dan minum air putih.
Terakhir, ketika timbangan rasanya tak kunjung turun membuat semangat kita memudar. Padahal diet yang baik adalah ketika berat badan kita turun perlahan. Sehingga lebih memungkinkan kita mempertahankan berat badan ideal. Diet yang dilakukandengan benar juga menjaga kesehatan tubuh, seperti MyProtection yang turut menjaga Anda dari kekhawatiran akan kesehatan Anda di masa depan.
Persiapkan diri untuk menghadapi timbangan yang fluktuatif. Tetap jaga pola makan dan gaya hidup sehat.
Selamat menjalani diet sehat!
Salam,
Sahabat MyProtection
Baca juga: Minyak Ikan Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung