Jakarta, 6 Desember 2019 - MyProtection News
Sampai saat ini, kasus penyakit jantung dan kanker merupakan penyebab kematian terbesar di kalangan dewasa lanjut usia menurut laporan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDCP).
Kabar baiknya, sebuah studi oleh Vital Study menemukan bahwa vitamin D dan minyak ikan nampaknya beperan dalam mengurangi resiko penyakit jantung dan kanker, khususnya bagi individu yang tidak pernah mengidap kedua penyakit tersebut.
Vital Study melakukan riset terhadap 26.000 pria dan wanita di Amerika. Tujuan utama dari riset ini adalah mengindentifikasi dampak dari mengonsumsi suplemen vitamin D dan minyak ikan setiap hari. Periset menemukan bahwa partisipan yang mengonsumsi minyak ikan atau Omega-3 mengalami penurunan signifikan terhadap resiko penyakit jantung.
Sebelumnya, minyak ikan memang telah dikenal untuk mencegah perkembangan penyakit jantung. Minyak ikan bisa didapatkan dari ikan seperti salmon dan mackerel. Kandungan minyak ikan sendiri terdiri dari lemak Omega-3, kunci dari pencegahan perkembangan penyakit jantung atau cardiovascular disease.
Saat ini, masyarakat bisa mendapatkan suplemen minyak ikan di rumah sakit, apotek, hingga mall. Jika Anda memiliki polis asuransi Perlindungan Kesehatan Prima tentunya Anda bisa memanfaatkan Saldo Prima
Lewat Saldo Prima, Anda bisa membeli suplemen atau obat di apotek resmi tanpa harus berobat*. Hanya saja, perlu diingat bahwa dosis yang dapat Anda ambil sangat beragam sesuai kebutuhan. Jika perlu, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter atau pihak berwenang sebelum mengonsumsi minyak ikan. Pastikan selalu jaga kesehatan Anda sedari dini!
Salam,
Sahabat MyProtection
Jakarta, 21 Januari 2020 - MyProtection News. Diperbaharui pada 29 Januari 2020
Beberapa waktu ini, masyarakat dihebohkan dengan penyebaran coronavirus yang mirip pneumonia di China. Pasalnya, virus yang menyerang bagian pernapasan manusia ini telah menjangkit 3.000 orang di China dan terus bertambah setiap harinya. Menurut NY Times, 106 orang di antaranya meninggal dunia akibat virus tersebut.
Lalu, sebenarnya apa itu coronavirus?
WHO menginformasikan bahwa coronavirus merupakan sekelompok virus yang menyebabkan infeksi pernapasan mulai dari flu hingga SARS (Severe Acture Respiratory Syndrome). Saat ini coronavirus yang menyerang China dan negara lainnya disebut sebagai Novel 201 Coronavirus atau 2019-nCov.
Penyebaran virus ini umumnya terjadi melalui binatang kepada manusia. Jika manusia terjangkit virus ini, barulah ia bisa terdeteksi. Namun, penyebaran antar manusia pada manusia lainnya mungkin terjadi.
Profesor Jonathan Ball, pakar virologi dari Universitas Nottingham, berpendapat jika berkaca dari penyebaran wabah di masa lalu, maka coronavirus yang baru ini pasti datang dari binatang. Contohnya, di Timur Tengah sempat terjadi wabah MERS (Middle East Respiratory Syndrome). Sebanyak 858 dari total 2.945 penderitanya meninggal akibat virus MERS. Diketahui penyebaran virus ini berasal dari unta Somalia.
Pemerintah China memastikan Senin bahwa penularan virus misterius ini dapat terjadi antar manusia. Setidaknya 14 petugas medis yang merawat pasien yang terjangkit virus corona, juga tertular. Maka, dikhawatirnya wabah coronavirus yang mirip pneumonia ini bisa meluas karena jutaan orang keluar masuk dari China.
Apa gejala dari coronavirus?
Gejala coronavirus sendiri beragam seperti demam di atas 38 derajat Celcius, tubuh menggigil, kesulitan bernapas atau napas pendek, tubuh terasa sakit, hingga berujung pada kematian. Jika Anda mengalami gejala di atas, segera hubungi tenaga kesehatan profesional untuk mendapatkan instruksi lebih lanjut.
Perlukah kita waspada?
Sampai saat ini, penyebaran wabah coronavirus terus meluas di China bahkan negara di luar China seperti Jepang, Thailand, Australia, hingga Amerika Serikat. Hingga saat ini, pemeriintah China tetap berusaha untuk mencegah penyebaran virus dengan melakukan isolasi. Indonesia sendiri belum mencatat adanya korban dari coronavirus ini. Beberapa turis yang dicurigai mengidap virus dan warga negara Indonesia yang dicurigai mengalami gejala mirip coronavirus telah domonitor secara intensif. Masyarakat juga diimbau untuk menjaga kebersihan tangan dan saluran pernapasan atas.
Bagi Anda yang berencana mengunjungi negara yang terjangkit wabah, maka disarankan agar Anda mengurangi kontak dengan binatang atau dengan korban terjangkit wabah. Jika bisa, Anda bisa mengubah jadwal keberangkatan. Anda dapat memperlengkapi diri dengan asuransi perjalanan atau asuransi kesehatan untuk melindungi diri dari kejadian tak diinginkan di masa depan.
Semoga Anda dan keluarga sehat selalu.
Salam,
Sahabat MyProtection