Jakarta, 24 Februari 2020 - MyProtection News
Anda punya rencana untuk jalan-jalan ke Semarang? Kota satu ini mempunyai banyak daya tarik. Mulai dari pilihan titik wisata yang unik hingga warisan kuliner legendaris!
Jika Anda berkunjung ke Kota Lama, Semarang Anda bisa melihat jejeran gedung-gedung tua nan kokoh peninggalan dari zaman Belanda. Bukan hanya gedung berusia ratusan tahun, lho, yang masih bisa Anda temui. Jajaran kuliner legendaris pun bisa Anda nikmati di Semarang. Ini daftarnya!
Nasi Koyor Kota Lama
Pernah mendengar menu satu ini? Nasi Koyor merupakan hidangan yang bisa Anda temui di sekitar lokasi Kota Lama. Nasi Koyor sendiri berisi nasi, koyor (urat sapi), oseng kacang panjang, dan sambal. Menu legendaris ini sudah ada sejak 1955, lho! Pemiliknya meracik menu koyor dengan resep turun temurun yang diwariskan sejak dulu. Harganya pun murah, hanya sekitar Rp 25.000 sepiring saja dan Anda dipastikan kenyang.
(Sumber: https://ramahtraveler.com/kuliner-semarang/)
Loenpia Mbak Lien
Kota Semarang cukup identic dengan lumpianya yang unik. Makanan yang menjadi oleh-oleh favorit khas Semarang ini berisi rebung, daging ayam, dan telur. Anda bisa mencoba Loenpia Mbak Lien yang telah berdiri sejak 1980. Toko lumpia ini pun terkenal di kalangan penduduk lokal maupun wisatawan. Anda tertarik mencobanya?
(Sumber: Instagram @bukanrastaman)
Gulai Kambing Bustaman Pak Sabar
Pecinta daging kambing tak perlu khawatir saat berkunjung ke Semarang. Pasalnya Anda bisa menikmati Gulai Kambing Bustaman Pak Sabar yang berada di dekat Gereja Blenduk. Perpaduan bumbu dan rempah dari Jawa dan Arab menyatu untuk memanjakan lidah Anda. Ditambah dengan kuah gulai yang gurih dari santan membuat Gulai Kambing Bustama menjadi spot kulineran yang diincar turis ataupun penduduk sekitar. Kuliner yang satu ini juga sudah berusia sepuh, karena telah ada sejak 1969. Yuk, cobain!
(Sumber: https://www.goodindonesianfood.com/story/semarang-sate-gule-kambing-29/)
Sate dan Gule Kambing 29
Jika gulai kambing belum cukup untuk memuaskan rasa ngidam Anda, maka kedai makan Sate & Gule Kambing 29 yang berdiri dari 1945-an patut dicoba. Anda bisa menemukan berbagai olahan daging kambing seperti sate buntel dan gulai. Bumbu sate meresepan hingga ke dalam daging menjadikan makanan satu ini “buruan wajib” bagi para pecinta kuliner. Wah, rasanya ingin langsung ke Semarang dan mencoba hidangan satu ini.
(Sumber: TokoOen.com)
Toko Oen
Toko yang menjaga kekentalan arsitektur Belanda ini sudah dikenal masyarakat sejak 1936. Anda bisa menikmati pengalaman makan sambil kembali ke tempo dulu yang membangkitkan rasa nostalgia.
Ketika Anda masuk ke Toko Oen, Anda bisa melihat potret Kota Semarang di zaman dahulu yang terpajang di dinding. Untuk semakin meresapi nuansa tempo dulu yang otentik, Anda bisa merasakan berbagai hidangan yang terkenal di jamannya seperti lumpia, bistik daging, es krim, dan banyak lagi.
Toko Oen juga memadukan cita rasa Eropa, Jawa, dan Tiongkok ke dalam seluruh hhidangannya. Menarik untuk dicoba, bukan?
Salam,
Sahabat MyProtection
Jakarta, 14 Mei 2020 - MyProtection News
Gorengan merupakan cemilan yang dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Berbagai jenis gorengan pun bisa ditemukan di sekitar rumah seperti bakwan, gorengan tempe, dan pisang molen. Apalagi setelah seharian berpuasa, rasanya pasti nikmat menyantap gorengan panas nan renyah. Namun, konsumsi gorengan dalam jumlah besar bisa menimbulkan resiko pada tubuh.
Dikutip dari CNN Indonesia, menurut dokter spesialis kulit Arini Astasari Widodo, makanan gorengan bisa mempengaruhi kondisi kulit. Proses menggoreng bisa meningkatkan molekul AGE (advanced glycation end products) yang mengakibatkan kerusakan kolagen dan elastin, sehingga memicu penuaan kulit.
Molekul AGE ini juga bisa dipicu akibat makanan manis. Sehingga kulit terlihat tak segar, wajah menjadi puffy, serta lebih cepat kehilangan elastisitas kulit. Oleh karena itu konsumsi gorengan, MSG, serta gula perlu diperhatikan setiap waktu karena jaringan terbesar tubuh atau kulit bisa dipengaruhi dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari.
Selain itu, penggorengan bisa menghasilkan senyawa acrylamide yang bisa meningkatkan risiko kanker.
Lemak trans yang terdapat pada gorengan jika dikonsumsi berlebihan bisa menimbulkan inflamasi (peradangan) pada kulit. Akibatnya, kulit jadi lebih sensitif, berpotensi timbul eksim dan autoimun. Konsumsi gorengan berlebih juga bisa memicu resiko kesehatan lainnya seperti radang tenggorokan, kolestrol, diabetes, dan resiko lainnya.
Upaya menjaga kesehatan Anda bisa dimulai dengan menjaga pola makan & pola hidup. Jangan lupa untuk menambahkan proteksi ekstra agar keamanan dan kenyamanan keluarga selalu prima dengan Perlindungan Kesehatan Prima.
Anda bisa menikmati berbagai manfaat paling prima untuk menjalani Ramadan #AmanPalingNyaman yaitu:
Salam,
Sahabat MyProtection