Beranda
/
Artikel
/
Untuk Anda
/
Apa Itu Olahraga Anggar? Simak Sejarah dan Teknik Dasarnya!
Apa Itu Olahraga Anggar? Simak Sejarah dan Teknik Dasarnya!
27 February 2025
MyProtection News Jakarta

Sebagai salah satu olahraga yang telah secara resmi masuk ke ajang Olimpiade dunia, olahraga anggar telah ada sejak abad ke-14. Berasal dari latihan militer, olahraga anggar kemudian dikembangkan di Jerman dan Italia.  

Olahraga anggar menjadi salah satu jenis olahraga bela diri yang menggunakan senjata khusus untuk melakukannya. Oleh sebab itu, terdapat sejumlah teknik dan aturan yang harus diikuti oleh para pemainnya.  

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih mendalam apa itu olahraga anggar, teknik, serta aturan yang ada di dalamnya yang dapat membantu sahabat MyProtection yang ingin mengetahui lebih dalam dan mencobanya! 

Apa Itu Olahraga Anggar? 

Apa Itu Olahraga Anggar

pexels

Kata anggar berasal dari Bahasa Prancis, yaitu en garde yang memiliki arti bersiap dan digunakan sebelum pertandingan anggar dimulai.  

Olahraga anggar merupakan olahraga bela diri yang memanfaatkan senjata khusus yang menyerupai pedang untuk memainkannya. Pedang ini digunakan untuk menyerang serta bertahan ketika melawan oponen. 

Dalam olahraga anggar sendiri, terdapat pakaian khusus yang wajib digunakan oleh para pemainnya yang terdiri dari, topeng wire-mesh, sarung tangan, kabel badan, plastron atau pelindung ketiak, serta jaket. 

Olahraga anggar memanfaatkan keterampilan kelincahan serta ketangkasan tubuh karena menekankan pada kemampuan pemainnya untuk memotong, menusuk, hingga menangkis senjata lawan.  

Permainan ini biasanya dimainkan di ruangan tertutup di arena dengan panjang mencapai 12 meter serta lebar 2 meter, sehingga pergerakan para pemainnya lebih terbatas dibandingkan olahraga lainnya. 

Sejarah Olahraga Anggar 

Sejarah Olahraga Anggar

pexels

Olahraga anggar sendiri pertama kali terbentuk dari pelatihan militer yang ada di negara Jerman hingga Italia pada abad ke -14 yang kemungkinan dikembangkan. 

Hingga pada abad ke-17, anggar yang berkembang mulai memiliki aturan-aturan yang lebih terstruktur, selain itu ditemukan pula senjata foil, hingga topeng wire-mesh yang hingga saat ini masih digunakan.  

Pada tingkat internasional, anggar secara resmi masuk ke ajang Olimpiade modern di tahun 1896, sedangkan pengenalan olahraga anggar di Indonesia pertama kali sendiri pada masa penjajahan Belanda yang diwajibkan bagi setiap tentara Hindia Belanda di kala itu.  

Di mana, setelah kemerdekaan olahraga ini semakin berkembang dengan adanya pembentukan IKASI atau Ikatan Anggar Seluruh Indonesia yang saat ini telah menjadi wadah resmi bagi para atlet anggar tanah air. 

Anggar juga menjadi salah satu dari olahraga di tahun 1980an yang telah diakui profesionalismenya.  

Selain itu, peraturan awal Olimpiade yang secara langsung ditulis oleh presiden kedua dari International Olympic Committee, yaitu Baron Pierre de Coubertin menyatakan dengan jelas bahwa pemain anggar profesional yang disebut Masters diperbolehkan ikut bertanding. 

Pada tahun 1948, anggar juga diperkenalkan pada Pekan Olahraga Nasional dan mulai dipertandingkan pada tahun 1951 dan terus berlanjut hingga saat ini. 

Teknik Olahraga Anggar 

Teknik Olahraga Anggar

pexels

Untuk memainkan anggar sendiri terdapat beberapa teknik tertentu yang harus diketahui dan diikuti. Mulai dari hormat, gerakan kaki, gerakan menyerang, maupun menghindar. Simak ulasannya! 

1. Hormat 

Sebelum memulai pertandingan, hal yang dilakukan pertama kali dalam permainan anggar adalah hormat atau the salute antar pemain, simak beberapa langkahnya berikut ini: 

2. Memegang dan Mengayunkan Pedang 

Sebelum membahas lebih dalam mengenai cara memegang dan mengayunkan pedang dalam anggar, kamu harus mengetahui dalam olahraga anggar sendiri memiliki tiga jenis pedang yang dibedakan ke dalam tiga nomor pertandingan, simak selengkapnya. 

Nah, setelah mengetahui berbagai jenis pedang yang ada pada olahraga anggar, sekarang kita akan membahas mengenai cara memegang dan mengayunkan pedang anggar. 

3. Gerakan Kaki 

Gerakan kaki atau footwork pada permainan anggar sendiri menjadi salah satu hal yang paling krusial dan penting untuk dikuasai oleh para pemainnya.  

Dalam permainan anggar sendiri gerakan kaki dapat dibagi ke dalam dua tipe, yaitu advance dan retreat

Advance merupakan gerakan kaki maju ke depan dengan menggunakan kaki kanan yang diikuti kaki kiri dan digunakan ketika pemain ingin menyerang atau memancing oponennya.  

Sedangkan, retreat merupakan gerakan mundur dengan mengangkak telapak kaki ke arah belakang yang digunakan ketika seorang pemain ingin kembali ke posisi bertahan. 

4. Gerakan Menyerang dan Menghindar 

Teknik menyerang dan menghindar juga menjadi penting dalam olahraga anggar. Berikut ini beberapa gerakan yang harus kamu ketahui: 

5. Posisi On Guard 

Posisi on guard merupakan posisi dasar ketika ingin bersiap menyerang maupun bertahan saat anggar. Kedua kaki mengambil posisi kuda-kuda dengan jarak 45-centemeter serta membentuk sudut 90 derajat.  

Posisi ini dapat dicapai dengan memiringkan tubuh serta posisi tangan kanan diangkat dan disejajarkan dada sedangkan tangan kiri diangkat setinggi bahu. 

On guard dapat membantu kamu menjaga keseimbangan serta kesiapan untuk bergerak kapan pun ketika bermain anggar. 

6. Posisi Fencing 

Posisi fencing dalam olahraga anggar dapat dibagi menjadi beberapa bagian, seperti sixte, quarte, dan lainnya. Masing-masing dari posisi tersebut memiliki parry atau gerakan bertahan yang digunakan untuk melindungi diri. 

Posisi fencing merupakan istilah yang digunakan untuk gerakan menutup maupun membuka diri guna mengubah posisi pedang yang bermanfaat untuk menghalau serangan dari lawan. 

7. Lompatan Serangan atau Lunge  

Lunge atau lompatan serangan merupakan gerakan lompat cepat yang dilakukan guna mencapai area target lawan.  

Untuk melakukan gerakan ini, pemain harus melangkah maju dengan cepat menggunakan kaki depan, diikuti dengan gerakan kaki belakang. 

Di waktu yang bersamaan, tubuh tetap dalam posisi tegak serta mengarahkan pedang tepat ke arah lawan. 

8. Posisi Setelah Lunge atau Recovery 

Setelah melakukan gerakan lompatan serangan atau lunge, tubuh harus dengan cepat kembali lagi ke posisi on guard dengan cara memindahkan kaki belakang serta mengangkat tangan kembali ke posisi awal.  

Gerakan recovery ini menjadi bagian penting yang harus diperhatikan para pemain guna menjaga keseimbangan tubuh serta bersiap untuk serangan berikutnya dalam olahraga anggar.  

9. Balestra 

Selanjutnya, balestra yang merupakan lompatan pendek yang diikuti dengan gerakan langkah maju dengan tujuan menambah kecepatan pada serangan. 

Gerakan ini dapat dilakukan dengan mengangkat kaki depan serta disusul dengan gerakan pada kaki belakang untuk memberikan dorongan yang lebih kuat saat melakukan lunge. 

10. Fleche 

Fleche merupakan gerakan pada permainan anggar yang digunakan untuk menyerang dengan cara berlari lebih cepat ke arah lawan.  

Saat melakukan gerakan ini, pedang dijulurkan ke arah depan sedangkan tubuh membungkuk ke arah depan.  

Kaki belakang diangkat dan diarahkan ke depan agar dapat melanjutkan serangan yang dilancarkan. Namun, perlu diperhatikan agar tubuh tidak bersentuhan dengan lawan.  

11. Serangan Sederhana 

Dalam permainan anggar terdapat empat jenis serangan sederhana yang dapat dilakukan, sebagai berikut.  

12. Pertahanan atau Parry 

Pada anggar, terdapat setidaknya tiga jenis teknik pertahanan atau parry yang harus diketahui dan dipelajari. 

13. Balasan atau Riposte 

Balasan atau riposte merupakan serangan balik yang dilancarkan setelah berhasil memblokir serangan dari lawan. Terdapat beberapa jenis riposte pada permainan anggar, sebagai berikut. 

Manfaat Olahraga Anggar 

Manfaat Olahraga Anggar 

Dengan rutin melatih kemampuan anggar yang kamu miliki, terdapat manfaat yang bisa didapatkan baik secara fisik maupun mental. Simak manfaat olahraga anggar menurut penelitian dari Health Promotion Journal of Australia, berikut ini. 

1. Meningkatkan kemampuan berstrategi 

Olahraga anggar bukan hanya melibatkan kecepatan saja, namun juga seberapa hebat kemampuan strategi yang kamu miliki.  

Hampir sama dengan permainan catur yang sebagian besar mengandalkan strategi, anggar juga membutuhkan kemampuan strategi yang tinggi, namun lebih seru karena kamu secara langsung terlibat dan menggerakkan tubuh.  

Dalam anggar, kamu dituntut untuk dapat membaca dan memprediksi gerakan lawan, merancang taktik serangan serta pertahanan, hingga mengambil keputusan yang tepat di waktu yang bersamaan.  

Dengan terus menerus mengasah kemampuan ini, kamu dapat merasakan dampaknya pada fungsi kognitif serta kendali emosional dalam diri.  

Olahraga ini juga dapat membantu sahabat MyProtection melatih ketahanan mental serta kemampuan untuk memecahkan masalah saat kritis.  

2. Menumbuhkan rasa percaya diri 

Dalam anggar, kekuatan fisik bukanlah segalanya. Olahraga ini lebih berfokus pada keterampilan gerak, ketangkasan fisik, serta penerapan strategi yang tepat untuk unggul dalam permainan. 

Jadi, olahraga ini sangat cocok bagi sahabat MyProtection yang tidak menyukai olahraga yang membutuhkan banyak energi maupun kekuatan fisik untuk memainkannya.  

Melalui anggar, kamu juga dapat membangun rasa percaya diri jika dilakukan secara rutin karena kemampuanmu yang terus meningkat tanpa mementingkan kekuatan fisik yang dimiliki.  

3. Mendukung kesehatan fisik dan mental 

Selanjutnya, anggar juga menjadi salah satu olahraga yang dapat membantu sahabat MyProtection menjaga keseimbangan kesehatan fisik dan mental.  

Melalui anggar, para pemainnya dilatih ketangkasan, keseimbangan, serta refleks tubuh yang dapat membantu dalam menjaga kesehatan fisik. 

Selain itu, melalui olahraga anggar kita juga ditantang untuk terus berpikir secara kreatif untuk memenangkan permainan yang dapat membantu mengasah otak dan menjaga kesehatan mental.  

4. Aman bagi Pemula 

Walaupun terlihat sulit dan berbahaya karena menggunakan pedang, namun anggar merupakan salah satu olahraga yang sangat aman untuk dilakukan bagi pemula.  

Tentu saja hal ini dapat dicapai dengan menggunakan peralatan dan perlengkapan pelindung yang lengkap, yang dapat membuat risiko cedera dari olahraga ini sangatlah kecil bahkan bagi pemula.  

Olahraga ini juga sangat cocok bagi banyak sahabat MyProtection yang tidak menyukai kegiatan fisik yang terlalu keras.  

Anggar menggabungkan seni, strategi, serta kekuatan fisik menjadi satu kesatuan yang dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan fisik dan mental. 

Nah, itulah penjelasan singkat mengenai apa itu olahraga anggar, sejarah perkembangannya, serta teknik apa saja yang harus dipahami dan diketahui ketika ingin memainkannya. Agar tetap aman ketika memainkannya, pastikan seluruh peralatan yang diperlukan terpasang dengan benar.  

Jika dilakukan dengan tepat, maka anggar tidaklah berbahaya walaupun menggunakan senjata. Walaupun begitu, tidak menutup kemungkinan juga ketika melakukan olahraga ini dapat menimbulkan cedera secara fisik maupun emosional. 

Oleh sebab itu, teruslah berhati-hati dan pastikan memiliki perlindungan kesehatan yang tepat bagi kamu maupun keluarga, seperti asuransi Perlindungan Kesehatan Prima dari MyProtection dengan berbagai keuntungan sebagai berikut: 

*PT Lippo General Insurance Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan 

Apakah artikel ini membantu?
Subscribe Newsletter Kita
Klik subscribe untuk berlanggan newsletter artikel kami
Bagikan MyPro ke
facebook
twitter
instagram
Tentang MyProtection News Jakarta
MyProtection adalah salah satu pioneer portal pembelian asuransi kesehatan maupun asuransi umum secara online yang dapat diakses melalui platform website dan aplikasi sejak 2017.
Rekomendasi Artikel
5 21-01-2025
Kecelakaan Kerja dan Faktor Apa yang Menyebabkannya!

Kecelakaan kerja merupakan sesuatu hal yang bisa dialami oleh semua orang di mana pun mereka berada. Dari pekerjaan yang memiliki risiko tinggi, hingga pekerja kantoran. 

Semua pekerjaan sendiri memiliki risikonya masing-masing yang harus diperhatikan. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dari kecelakaan kerja sendiri dan apa saja yang menyebabkannya? Simak selengkapnya di sini! 

Pengertian Kecelakaan Kerja 

kecelakaan kerja

Kecelakaan kerja sendiri dapat diartikan sebagai segala kejadian atau insiden yang terjadi di tempat kerja maupun ruang yang berhubungan dengan pekerjaan. 

Di mana, segala kejadian atau insiden yang terjadi sendiri dapat mengakibatkan PAK atau penyakit akibat kerja, cedera, atau bahkan sampai meninggal dunia. 

Selain itu, menurut Peraturan Menteri Ketenagakerjaan atau Permenaker No. 5 Tahun 2021, menyatakan bahwa kecelakaan kerja merupakan segala kecelakaan yang terjadi di dalam hubungan kerja.  

Hal ini termasuk kecelakaan yang terjadi di dalam perjalanan dari rumah ke tempat kerja maupun sebaliknya hingga penyakit yang ditimbulkan akibat lingkungan kerja. 

Terdapat pula UU No. 1 Tahun 1970 yang menyatakan bahwa kecelakaan kerja merupakan sebuah kejadian yang tidak terduga dan tidak dikehendaki. Kejadian tersebut dapat mengacaukan proses serta menimbulkan kerugian baik harta benda maupun korban manusia. 

OHSAS atau Occupational Health and Safety Assessment Series yang merupakan standar internasional pada penerapan sistem manajemen K3 atau keselamatan dan kesehatan kerja juga mendefinisikan kecelakaan kerja sebagai sebuah kejadian yang berhubungan dengan pekerjaan yang dapat menyebabkan kesakitan, cedera, atau hingga kematian. 

Jenis Kecelakaan Kerja 

Kecelakaan kerja yang sering terjadi juga dapat dibagi menjadi beberapa jenis, sebagai berikut. 

1. Tertimpa objek 

tertimpa objek

Pertama, kecelakaan yang disebabkan tertimpa objek. Pada umumnya, kecelakaan jenis ini terjadi di pabrik maupun proyek lapangan yang dikelilingi banyak material. 

Kecelakaan ini terjadi karena disebabkan sebuah objek yang sering kali tanpa sengaja jatuh karena adanya human eror maupun masalah pada objek hal tersebut. 

2. Terjatuh dan terpeleset 

terjatuh

Selanjutnya, terjatuh dan terpeleset yang dapat terjadi di area kerja dengan area licin dan tidak rata. 

Walaupun di anggap sepele dan ringan, insiden ini dapat berdampak serius jika jatuh dari ketinggian yang tinggi ataupun risiko-risiko lainnya yang dapat menyebabkan dampak yang lebih parah. 

3. Terkena benda tajam 

terkena  benda tajam

Terkena benda tajam sendiri bukanlah sesuatu hal yang tak mungkin. Insiden ini dapat terjadi khususnya di sektor pekerjaan yang banyak menggunakan mesin dan benda tajam. 

Oleh sebab itu, jika kamu bekerja di sektor pekerjaan ini akan sangat penting untuk berhati-hati saat bekerja dan terus memperhatikan sekita r.  

Selain itu, memiliki perlindungan yang tepat juga bisa menjadi salah satu solusi efisien. Seperti contohnya, My Personal Protection yang dapat membebaskan kamu dari segala kekhawatiran atas jaminan finansial terhadap risiko kecelakaan diri. 

My Personal Protection sendiri memiliki beberapa keunggulan, seperti: 

  • Santunan meninggal dunia akibat kecelakaan hingga Rp 250 juta 

  • Santunan cacat tetap total atau cacat tetap Sebagian akibat kecelakaan sampai dengan Rp 250 juta 

  • Penggantian biaya pengobatan akibat kecelakaan sampai dengan Rp 25 juta 

  • Premi yang sangat terjangkau (mulai dari Rp 10.000, - per bulan) 

4. Kecelakaan lalu lintas 

kecelakaan lalu lintas

Keadaan lalu lintas tidak selalu aman. Di mana, sering kali terjadi hal-hal atau insiden yang tidak diinginkan. Salah satunya adalah kemungkinan kecelakaan lalu lintas yang dapat terjadi kapan saja. 

Jenis kecelakaan ini terjadi ketika kamu sedang berada di perjalanan baik berangkat maupun pulang dari tempat kerja.  

Klasifikasi serta Contoh Kecelakaan Kerja 

Menurut ILO atau International Labour Organization yang dapat disebut juga sebagai Organisasi Perburuhan Internasional, insiden dalam pekerjaan dapat dibedakan menjadi beberapa klasifikasi sebagai berikut. 

1. Berdasarkan jenis pekerjaan 

Yang pertama, klasifikasi berdasarkan jenis pekerjaannya terdiri dari, sebagai berikut 

  • Terjatuh 

  • Tertimpa benda jatuh 

  • Tertumbuk maupun terkena benda atau peralatan kerja 

  • Terjepit benda maupun peralatan kerja 

  • Aktivitas atau gerakan yang melebihi kemampuan dan terlalu menekan fisik yang dapat menimbulkan cedera 

  • Terpapar suhu ekstrem 

  • Tersengat arus Listrik 

  • Mengalami kontak dengan bahan berbahaya 

  • Terkena efek radiasi 

2. Berdasarkan penyebab 

Yang kedua, klasifikasi berdasarkan penyebabnya terdiri dari, sebagai berikut 

  • Kecelakaan disebabkan mesin atau alat kerja 

  • Kecelakaan disebabkan kendaraan maupun alat pengangkut 

  • Kecelakaan disebabkan kondisi lingkungan kerja yang kurang ideal 

  • Kecelakaan disebabkan bahan serta zat berbahaya 

  • Kecelakaan disebabkan instalasi listrik 

3. Berdasarkan kelainan maupun sifat luka 

Yang ketiga, klasifikasi berdasarkan kelainan maupun sifat luka terdiri dari, sebagai berikut 

  • Patah tulang 

  • Dislokasi atau keseleo 

  • Regang otot 

  • Memar 

  • Amputasi 

  • Luka luar atau luka di permukaan 

  • Luka bakar 

  • Keracunan 

  • Mati lemas 

  • Bekas sengatan arus Listrik 

  • Bekas paparan radiasi 

4. Berdasarkan letak kelainan maupun luka di tubuh 

Yang terakhir, klasifikasi berdasarkan letak kelainan maupun luka di tubuh terdiri dari, sebagai berikut 

  • Bagian kepala 

  • Bagian leher 

  • Bagian badan atau tubuh 

  • Anggota tubuh bagian atas 

  • Anggota tubuh bagian bawah 

  • Kelainan atau luka di banyak area sekaligus 

Penyebab Kecelakaan Kerja 

Kecelakaan kerja sendiri dapat terjadi kapan saja, namun terdapat beberapa hal yang dapat memicu kecelakaan tersebut terjadi. Simak di sini! 

1. Mengabaikan prosedur keselamatan 

Penyebab pertama yang sering menyebabkan kecelakaan adalah mengabaikan proses keselamatan. Terutama pada pekerjaan dengan risiko yang tinggi, prosedur keselamatan yang ada harus dan wajib ditaati selama proses bekerja. 

Seperti halnya, ketika kamu bekerja di ketinggian, penggunaan APD atau Alat Pelindung Diri menjadi krusial. Di mana jika kamu tidak menaati aturan yang ada, kamu dapat membahayakan diri maupun rekan kerja-Mu! 

2. Kurang pelatihan dan edukasi 

Hal kedua yang sering kali menyebabkan kecelakaan adalah kurangnya pelatihan dan edukasi sebelum melakukan pekerjaan yang akan dilakukan. 

Contohnya, ketika seorang pekerja diberikan tugas untuk menggunakan mesin maupun benda tajam di tempat kerja namun pelatihan dan edukasi yang diberikan kurang. 

Hal tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan kerja karena masih belum memahami cara kerja alat tersebut. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengikuti pelatihan yang dianjurkan terlebih dahulu. 

3. Kondisi fisik yang kurang optimal 

Kecelakaan juga dapat terjadi jika kondisi fisik kurang optimal dan tetap memaksakan melakukan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi dan memiliki risiko yang tinggi. 

Seperti contohnya, jika kamu sedang tidak enak badan akibat kurang tidur dan kelelahan yang dapat menyebabkan konsentrasi juga melemah. Hal-hal kecil seperti itulah yang dapat menyebabkan risiko kecelakaan dalam bekerja meningkat. 

4. Peralatan yang kurang aman dan memadai 

Dalam semua pekerjaan, khususnya pekerjaan dengan risiko tinggi pada umumnya memiliki standar keselamatan untuk peralatannya yang harus dipatuhi. 

Seperti contohnya, peralatan dalam kondisi prima, perawatan pada jangka waktu tertentu, dan masih banyak lagi.  

Jika aturan tersebut tidak dijalankan sesuai dengan standar yang ada, maka semakin besar pula risiko terjadi kecelakaan dalam bekerja. 

Faktor Penyebab Kecelakaan selama Bekerja 

Berdasarkan faktornya sendiri, penyebab kecelakaan juga dapat dibagi menjadi 3, baik secara internal maupun eksternal. Berikut ini 3 faktor penyebab kecelakaan selama bekerja. 

1. Faktor Manusia 

Faktor manusia sendiri merupakan segala sikap, perilaku, hingga keterampilan seorang pekerja dalam melakukan pekerjaannya. 

Sikap seorang pekerja yang kurang peduli, bermalas-malasan, atau bahkan terlalu percaya diri dapat mempengaruhi kinerjanya selama bekerja dan meningkatkan risiko kecelakaan. 

Selain itu perilaku seseorang, seperti tidak berkonsentrasi, mengabaikan keamanan, maupun mengonsumsi obat-obatan terlarang juga dapat menyebabkan kecelakaan selama bekerja. 

Dan yang terakhir, ketika keterampilan yang dimiliki tidak mencukupi untuk mengoperasikan sebuah pekerjaan sering kali dapat membahayakan diri sendiri dan juga orang lain di sekitarnya. 

2. Faktor Kondisi Peralatan 

Faktor selanjutnya adalah kondisi peralatan yang memiliki kaitannya dengan peralatan yang digunakan selama bekerja, baik kualitas, kelayakan, hingga pemeliharaannya. 

Penggunaan alat yang tidak lagi prima atau dalam keadaan rusak, tidak berfungsi dengan baik, tidak memenuhi standar, maupun tidak dirawat dengan baik dapat menyebabkan kecelakaan. 

Oleh sebab itu, sangat penting untuk selalu memastikan kondisi mesin atau alat yang digunakan saat bekerja dalam kondisi yang layak sehingga risiko kecelakaan menurun. 

Hal-hal seperti kabel yang mengelupas, komponen lepas, tangga yang patah, hingga APD yang tidak sesuai dapat mempengaruhi itu semua. 

3. Faktor Lingkungan 

Ada juga faktor lingkungan yang dapat menjadi penyebab kecelakaan selama bekerja. Faktor ini meliputi segala kondisi fisik, kimia, biologis, hingga psikologis yang ada di lingkungan tempat kerja. 

Dengan kondisi lingkungan kerja yang kurang memadai atau tidak mendukung untuk melakukan pekerjaan, sering kali kecelakaan dapat terjadi. 

Seperti contohnya, suhu yang terlalu panas maupun dingin, kebisingan yang terlalu berlebihan, kurangnya cahaya, polusi udara sekitar, hingga tingkat kelembaban tinggi. 

Bukan hanya itu, faktor lingkungan yang kurang memadai juga dapat mempengaruhi kondisi dan kesehatan mental seseorang , seperti terjadinya konflik, tekanan, hingga stres dari pekerjaan tersebut. 

Adanya hal-hal tersebut pada akhirnya bukan hanya dapat mengurangi motivasi dan kinerja dari seseorang, namun juga dapat menjadi penyebab terjadinya kecelakaan di tempat kerja. 

Faktor Penyebab Kecelakaan di Tempat Kerja Berdasarkan Teori 

Banyaknya faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan di tempat kerja mulai dari penggunaan alat dan material, faktor alam, atau bahkan kelalaian dan kurangnya kompetensi dari pekerja. 

Oleh sebab itu, faktor penyebab kecelakaan di tempat kerja juga dapat dibagi berdasarkan teori di bidang ilmu K3, sebagai berikut. 

1. Teori Domino 

Teori domino yang dikemukakan oleh Heinrich mengatakan bahwa sebuah kecelakaan kerja dapat terjadi karena adanya 5 faktor utama yang berhubungan antara satu sama lain. 

Mulai dari kondisi kerja, kelalaian manusia, tindakan kerja yang membahayakan, kecelakaan atau insiden, serta cedera. 

Berdasarkan teori domino, jika ada salah satu faktor tersebut terjadi di tempat kerja, maka faktor lainnya juga akan terdampak dan munculnya efek domino antara faktor-faktor tersebut. 

Hal yang dimaksud dari ini adalah, ketika kondisi kerja yang ada tidak memadai, maka akan muncul pula kelalaian pekerjanya, dan pada akhirnya tempat kerja menjadi tidak akan yang dapat mengakibatkan cedera atau bahkan kecelakaan. 

Berikut penjelasan lebih lanjut terkait kelima elemen tersebut yang saling berhubungan dan membentuk rantai kecelakaan, sebagai berikut. 

  1. Kondisi kerja atau social environment and ancestry, yang mengacu pada kondisi fisik serta psikologis lingkungan kerja yang dapat membahayakan kesehatan maupun keselamatan pekerja. 

  1. Kelalaian manusia atau fault of the person or carelessness, yang merupakan kesalahan pekerja dalam menjalan pekerjaannya. Kelalaian ini sendiri pada umumnya bersifat internal, seperti kurangnya pengetahuan atau pengalaman, tekanan kerja yang berat, dll. 

  1. Tindakan tidak aman atau unsafe act or unsafe condition, yang mengacu terhadap perilaku pekerja yang tidak sesuai prosedur yang seharusnya. Seperti penggunaan alat yang kurang tepat, mengabaikan peraturan keselamatan kerja, dsb. 

  1. Kecelakaan atau accident, yang mengacu pada peristiwa atau kejadian tidak terduga maupun diinginkan. Peristiwa ini sendiri dapat terjadi akibat berbagai hal, mulai dari lingkungan kerja, kelalaian pekerja, atau bahkan tidak mengikuti protokol keamanan. 

  1. Cedera atau injury, yang mengacu pada kerusakan atau cedera fisik pada tubuh seseorang akibat terjadinya kecelakaan di lingkungan kerja.  

2. Teori Multiple Factor 

Teori Multiple Factor mengungkapkan bahwa penyebab kecelakaan di tempat kerja dapat didefinisikan menjadi 4M yang terdiri atas 

  • Pertama, Man atau manusia 

  • Kedua, Machine atau mesin dan peralatan 

  • Ketiga, Media atau lingkungan kerja 

  • Keempat, Management atau manajemen kerja. 

Faktor pertama, yaitu manusia meliputi usia, gender, keterbatasan kemampuan, kekuatan, motivasi, kondisi emosi, dan sebagainya.  

Faktor kedua yang seperti Namanya berkaitan dengan mesin dan peralatan yang digunakan selama proses kerja. Faktor ketiga, lingkungan kerja termasuk suhu hingga kebisingan di lingkungan kerja yang dapat mengganggu proses kerja. 

Sedangkan, faktor terakhir yaitu manajemen meliputi komunikasi, kebijakan, dan sebagainya yang berkaitan dengan proses kerja. 

Dampak Kecelakaan di Tempat Kerja 

Kecelakaan di lingkungan kerja sendiri dapat menimbulkan berbagai dampak, bukan hanya dapat dilihat melalui luka fisik, namun juga secara psikis, atau bahkan hingga kematian. 

Dibagi berdasarkan tingkat keparahannya, berikut ini dampak kecelakaan di tempat kerja, sebagai berikut. 

  • Cedera fatal atau fatality yang dapat menyebabkan pekerja yang bersangkutan kehilangan nyawa 

  • Cedera yang dapat menghilangkan waktu kerja produktif atau loss time injury 

  • Cedera yang dapat menyebabkan karyawan tidak bisa masuk kerja atau loss time day 

  • Cedera yang dapat membatasi kemampuan kerja atau restricted duty 

  • Cedera yang membutuhkan perawatan medis atau medical treatment injury 

  • Cedera ringan, yang pada umumnya lecet, mata kemasukan debu, dan sebagainya atau first aid injury 

  • Tidak menimbulkan cedera atau non injury accident 

Tips Menghindari Kecelakaan Ketika Bekerja 

Dalam menghindari risiko insiden-insiden yang tidak diinginkan, berikut ini beberapa tips yang dapat kamu lakukan untuk menghindari kecelakaan saat kerja.  

  • Menggunakan APD atau Alat Pelindung Diri yang lengkap atau sesuai dengan standar dan regulasi yang telah ditetapkan. Dengan mengikuti aturan yang ada, maka kecelakaan yang tidak diinginkan juga dapat dihindari. 

  • Mengikuti pelatihan maupun kelas yang dibutuhkan selama bekerja. Dengan begitu, kamu akan memiliki informasi yang cukup untuk bekerja dengan baik dan aman. 

  • Menaati aturan yang ada, seperti menggunakan APD serta mengecek keadaan peralatan yang digunakan agar kondisinya tetap prima dan memenuhi standar yang ada. 

  • Secara rutin melakukan pengecekan atau monitoring untuk memastikan segala hal yang berkaitan dengan regulasi serta standarisasi tetap dijalankan sesuai prosedur di tempat kerja. 

Nah, itulah sekilas penjelasan terkait kecelakaan kerja dan hal yang dapat kamu lakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi saat bekerja. 

Tentu saja tidak ada orang yang ingin terkena musibah tersebut, namun untuk memastikan kamu sudah terlindungi dan memiliki perlindungan yang terpercaya, My Personal Protection hadir untuk menjawab segala kekhawatiran-Mu!  

Semoga penjelasan di atas dapat bermanfaat dan membuatmu lebih waspada akan hal-hal yang mungkin saja terjadi di tempat kerja. Semoga bermanfaat dan semangat bekerja! 

*PT Lippo General Insurance Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan 

Baca Artikel
5 10-06-2020
Jalani New Normal, Apa yang Harus Disiapkan?
Baca Artikel
5 11-12-2024
Rukun Asuransi Syariah dan Pembedanya dengan Asuransi Konvensional!
Baca Artikel