Home
/
Articles
/
For You
/
7 Jenis Kecelakaan Kerja yang Sering Terjadi dan Apa Penyebabnya
7 Jenis Kecelakaan Kerja yang Sering Terjadi dan Apa Penyebabnya
13 February 2025
MyProtection News Jakarta

Agar dapat memberikan pencegahan yang tepat, mengenali jenis kecelakaan kerja juga menjadi krusial bagi pihak perusahaan di tempat kerja. Perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 sendiri wajib diterapkan oleh semua jenis perusahaan di berbagai sektornya. 

Penerapannya sendiri dapat dilihat melalui penggunaan APD atau alat pelindung diri hingga menaati petunjuk keselamatan kerja yang ada berdasarkan Pasal 86 dan Pasal 87 Undang-Undang Ketenagakerjaan. 

Untuk lebih mengetahui apa saja jenis kecelakaan kerja dan penerapan manajemen K3 yang tepat, berikut ini penjelasan lengkapnya! 

Jenis Kecelakaan Kerja 

 Jenis Kecelakaan Kerja

Pexels 

Kecelakaan kerja merupakan sebuah kejadian atau insiden yang dapat terjadi di tempat kerja maupun berhubungan dengan pekerjaan yang dilakukan. Yang dimana kecelakaan tersebut dapat mengakibatkan PAK atau penyakit akibat kerja, cedera, atau hingga kematian. 

Selain itu, berdasarkan Permenaker No. 5 Tahun 2021, kecelakaan kerja juga dapat diartikan sebagai kecelakaan yang terjadi di dalam hubungan kerja, termasuk kecelakaan yang terjadi di perjalanan rumah menuju tempat kerja atau sebaliknya, hingga penyakit yang ditimbulkan oleh lingkungan kerja. 

Agar dapat membedakan jenis-jenis yang ada, berikut beberapa jenis kecelakaan kerja yang dapat terjadi. 

1. Tertimpa Objek di Tempat Kerja 

Jenis pertama, tertimpa objek di tempat kerja. Kecelakaan ini pada umumnya paling sering terjadi di pabrik maupun proyek lapangan yang banyak menggunakan material. 

Banyaknya material tersebut sering kali membuat banyak pekerja tidak dapat mengantisipasi jika ada objek yang terjatuh dan dapat membahayakan dirinya. 

Pada umumnya, objek jatuh ini dapat disebabkan berbagai hal, mulai dari mesin yang bermasalah atau bahkan human error yang tidak menempatkan objek dengan benar di tempatnya. 

Untuk menghindari hal tersebut, inspeksi berkala menjadi sangat penting dan krusial untuk mengurangi potensi kecelakaan kerja jenis ini menjadi seminimal mungkin yang dapat membuat pekerja cedera hingga mengalami kematian. 

2. Terpeleset atau Terjatuh 

Selanjutnya, terpeleset atau terjatuh yang dapat terjadi di lokasi kerja dengan permukaan tidak rata maupun licin. Jenis kecelakaan ini dapat terjadi di perkantoran maupun area pabrik. 

Walaupun dianggap bukan sesuatu hal besar, terpeleset atau terjatuh dapat berdampak serius dan memiliki risiko tinggi bagi para pekerja yang ruang lingkup kerjanya berada di ketinggian.  

Seperti proyek pembangunan, pertukangan, atau bahkan perbaikan instalasi kabel listrik. 

Jenis kecelakaan ini pada para pekerja yang bekerja di sektor tersebut dapat berakibat fatal, apabila mereka terpeleset dan jatuh tanpa menggunakan alat pengaman yang tepat. 

Dimana, keselamatan nyawa juga menjadi terancam dan memiliki potensi membahayakan, seperti cacat atau bahkan kehilangan nyawa. 

3. Kecelakaan Lalu Lintas 

jenis kecelakaan kerja kecelakaan lalu lintas

pexels

Kecelakaan lalu lintas juga termasuk ke dalam jenis kecelakaan kerja jika kejadiannya terjadi selama perjalanan berangkat maupun pulang dari lokasi kerja. Pernyataan ini diatur pada Undang-Undang No.3 tahun 1992 di pasal 1 poin 6. 

Jenis ini juga terjadi pada perusahaan yang berada di bidang perniagaan maupun pengangkutan yang harus terus menerus melakukan perjalanan.  

Dimana, dalam proses dari satu titik ke titik lainnya memiliki potensi kecelakaan lalu lintas yang dapat membahayakan. 

Oleh sebab itu, menjadi sangat krusial bagi sebuah perusahaan untuk memberikan tanggung jawab kepada pekerja untuk memberikan pelatihan atau training yang tepat dan memadai terlebih dahulu. 

Dengan begitu, perusahaan juga tidak mengalami kerugian dan pekerja yang diturunkan tanggung jawab tersebut telah memenuhi standar dan syarat yang ada, baik dari sisi kemampuan berkendara dan mengemudi dengan baik. 

4. Terkena Benda Tajam atau Mesin 

Terkena Benda Tajam atau Mesin

pexels

Selanjutnya, kecelakaan kerja yang disebabkan terkena benda tajam maupun mesin yang dapat terjadi di berbagai sektor pekerjaan yang proses operasionalnya memanfaatkan mesin maupun benda tajam. 

Oleh sebab itu, penting bagi perusahaan di sektor tersebut untuk memperhatikan kondisi dan melakukan perawatan secara rutin dengan baik. 

Peralatan atau mesin yang digunakan juga harus lolos uji sertifikasi mutu, melakukan inspeksi secara mendalam serta menyusun K3 dengan matang sebelum nantinya diterapkan. 

Bukan hanya itu, perusahaan juga harus dapat menyediakan APD atau alat pelindung diri yang sesuai untuk para pekerjanya untuk mengurangi risiko cedera yang diakibatkan penggunaan alat operasional tersebut. 

Dengan kemajuan teknologi saat ini, penggunaan mesin yang lebih aman juga dapat menjadi solusi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti mesin yang bisa berhenti jika ada benda asing atau tidak dikenal masuk ke dalamnya. 

5. Menghirup Gas Beracun  

Selanjutnya, para karyawan yang sering kali melakukan kontak langsung maupun tidak langsung dengan bahan dan zat kimia juga memiliki risiko menghirup gas beracun. 

Kecelakaan jenis ini dapat dengan mudah terjadi dan membahayakan para karyawan jika sebuah perusahaan tidak memastikan dengan baik APD yang dikenakan sudah sesuai standar dan aman dari paparan zat kimia. 

Menghirup zat kimia atau gas beracun memiliki dampak yang berbeda-beda bagi tubuh, mulai dari keluhan medis seperti fibrosis di paru-paru, reaksi alergi di kulit atau bahkan gangguan mata yang dapat disebabkan karena terlalu sering terpapar gas beracun. 

Dengan adanya alat pelindung diri yang tepat dan sesuai dengan standar yang ada, maka para pekerja dapat terhindar dari risiko kecelakaan ini. 

6. Cedera Otot 

Cedera otot dapat terjadi pada banyak orang secara umum, begitu pula dalam dunia kerja. Secara khusus, cedera otot terutama leher dan punggung bisa disebabkan karena membawa barang yang terlalu berat di luar kapasitas. 

Untuk menghindari jenis kecelakaan kerja ini terjadi, perusahaan dapat menyediakan atau mempertimbangkan penggunaan alat yang dapat membantu mengurangi beban saat proses pemindahan barang. 

Jika hal tersebut tidaklah memungkinkan, perusahaan dan karyawan juga dapat lebih memperhatikan kapasitasnya sendiri, mulai dari berat yang mampu diangkat berdasarkan jarak yang akan ditempuh untuk menghindari cedera otot. 

7. Polusi Suara  

polusi suara

pexels

Polusi suara yang juga termasuk ke dalam kecelakaan kerja dapat disebabkan oleh penggunaan mesin yang mengeluarkan suara besar dan mampu mengancam kesehatan telinga dan menyebabkan gangguan pendengaran. 

Walaupun dianggap sepele, jenis kecelakaan ini ternyata sering terjadi hingga membahayakan para pekerjanya dan memiliki istilah industrial deafness yang merupakan gangguan pendengaran yang disebabkan paparan kebisingan tingkat tinggi. 

Para pekerja yang terus menerus terpapar polusi udara ini memiliki risiko mengalami kerusakan gendang telinga dan kehilangan kemampuannya untuk mendengar. 

Oleh sebab itu, menjadi sangat krusial bagi perusahaan yang secara rutin dalam operasionalnya menyebabkan polusi udara untuk menyediakan alat pelindung telinga bagi para pekerjanya agar terhindar dari kerusakan pendengaran. 

Selain itu, para pekerja juga dapat mengelola gejala industrial deafness ini, seperti melakukan meditasi, penggunaan alat bantu dengar, serta mengubah pola gaya hidup dan mengonsumsi bahan makanan yang lebih sehat. 

Jenis Kecelakaan Kerja Berdasarkan Klasifikasinya 

 Jenis Kecelakaan Kerja Berdasarkan Klasifikasinya

Pexels 

Kecelakaan kerja juga dapat dibedakan berdasarkan klasifikasinya yang terbagi menjadi 3, yaitu berdasarkan jenis, penyebab, serta sifatnya. Simak penjelasan lengkapnya! 

1. Kecelakaan Kerja berdasarkan Jenis 

Kecelakaan kerja dapat dibedakan berdasarkan jenis insidennya, mulai dari kecelakaan fisik yang melibatkan peralatan, lingkungan fisik, atau bahkan aktivitas yang dilakukan. Ada pula kecelakaan kimia, insiden yang timbul karena paparan bahan kimia berbahaya. 

Selanjutnya kecelakaan kerja biologis yang ditimbulkan akibat paparan agen biologis mulai dari virus, bakteri, maupun jamur yang dapat menimbulkan potensi terkena penyakit. 

Dan yang terakhir, kecelakaan ergonomis merupakan kecelakaan yang ditimbulkan postur tubuh yang salah atau gerakan yang terus menerus dilakukan tanpa adanya prosedur ergonomis yang benar. 

Kecelakaan kerja berdasarkan jenis dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis kecelakaan yang dialami karyawan, sebagai berikut. 

Jenis kecelakaan kerja yang ada di atas pada umumnya sering terjadi pada lingkungan kerja, oleh sebab itu sangat disarankan bagi sahabat MyProtection untuk lebih berhati-hati. 

Jika sebuah perusahaan telah memberikan fasilitas dan kepastian untuk kenyamanan proses kerja para karyawannya, maka kembali lagi kepada kita sebagai karyawan apakah menjalani pekerjaan sesuai dengan regulasi yang ada agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. 

2. Kecelakaan Kerja berdasarkan Penyebab 

Selanjutnya, kecelakaan kerja juga dapat dibedakan berdasarkan penyebab yang menimbulkan insiden tersebut. Ada apa saja? Simak di sini! 

Kecelakaan tersebut sering kali dapat terjadi oleh karyawan berdasarkan tempat kerjanya. Untuk tingkat keparahannya sendiri beragam tergantung pada penyebab kecelakaannya bisa dari ringan hingga berat. 

3. Kecelakaan Kerja berdasarkan Sifat 

Kecelakaan kerja yang dibedakan berdasarkan sifatnya dapat dilihat dari cedera yang dialami oleh pekerja. Bukan hanya itu, cedera tersebut bisa berupa luka maupun kelainan pada tubuh yang disebabkan kecelakaan. Simak ada apa saja: 

Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Berdasarkan Teori 

Faktor penyebab kecelakaan kerja dapat dilihat melalui 2 teori di bidang ilmu K3, berdasarkan faktor kelalaian manusia, penggunaan alat, material, atau hingga faktor alam. Penjelasan lengkapnya simak di sini! 

1. Teori Domino 

Teori domino yang dicetuskan oleh Heinrich, membagi penyebab kecelakaan kerja menjadi 5 faktor utama yang saling berkaitan satu sama lain. 

Mulai dari kondisi kerja, kelalaian manusia, kondisi kerja tidak aman, kecelakaan atau insiden, hingga cedera. 

Berdasarkan teorinya tersebut, kelima faktor tersebut saling berkaitan antara satu sama lain dan jika satu faktor terjadi, maka faktor lainnya akan menerima dampak dan mengalami efek domino. 

Seperti contohnya, jika faktor kondisi kerja tidak aman, maka pada akhirnya dapat menimbulkan kelalaian manusia karena tindakan kerja yang tidak aman, kemudian menyebabkan kecelakaan hingga cedera. 

2. Teori Multiple Factor 

Teori Multiple Factor mengungkapkan bahwa faktor kecelakaan kerja dapat dikontribusi ke dalam 4M, yang terdiri Man atau manusia, Machine atau mesin dan peralatan, Media atau lingkungan kerja, serta management atau manajemen kerja. 

Faktor manusia pada umumnya meliputi usia, jenis kelamin, keterbatasan kemampuan, kekuatan, motivasi, kondisi emosi, dan sebagainya. Sedangkan mesin merupakan segala peralatan yang dimanfaatkan untuk menunjang proses operasional dari pekerjaan yang dijalankan. 

Faktor media merupakan segala faktor yang dipengaruhi oleh lingkungan kerja, seperti suhu, kebisingan, atau hingga getaran. 

Dan, yang terakhir faktor manajemen merupakan segala komunikasi, kebijakan, serta hal sebagainya yang menyangkut dengan lingkungan pekerjaan tempat karyawan menjalankan tugasnya. 

Tips Menghindari Kecelakaan Kerja 

Agar sahabat MyProtection terhindar dari kecelakaan kerja, terdapat beberapa tips yang dapat dilakukan, seperti: 

Nah, itulah berbagai jenis kecelakaan kerja yang dapat terjadi dan dialami para pekerja di ruang lingkup kerja yang dapat membahayakan diri, menyebabkan cedera, atau bahkan potensi kematian. 

Hal-hal tersebut dapat menjerat perusahaan berdasarkan hukum yang ada. Terlebih lagi, jika kecelakaan yang terjadi terbukti bentuk kelalaian perusahaan dalam manajemen keselamatan serta kesehatan kerja para karyawannya. 

Seperti kurangnya pelatihan yang diberikan ataupun kelalaian merawat mesin atau peralatan operasional yang digunakan, APD yang tidak memadai dan masih banyak lagi. Agar sahabat MyProtection selalu terlindungi, Perlindungan Kesehatan Prima hadir untuk memberikan perlindungan kesehatan yang tepat. 

Keunggulan dari Perlindungan Kesehatan Prima meliputi: 

*PT Lippo General Insurance Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan 

Was this article helpful?
Subscribe to our newsletter
Click subscribe to subscribe to our article newsletter
Share MyPro on
facebook
twitter
instagram
About MyProtection News Jakarta
MyProtection is one of the pioneer portals for purchasing health insurance and general insurance online which can be accessed via website and application platforms since 2017.
Recommended Articles
5 25-03-2025
13 Mobil Offroad Terbaik Di Tahun 2025 beserta Harga dan Fiturnya! 

Mobil offroad merupakan jenis kendaraan yang secara khusus dirancang bagi para pengendara yang ingin menaklukkan berbagai medan yang berat, mulai dari jalanan curam, berlumpur, dan sejenisnya.  

Pada umumnya, banyak orang membeli mobil jenis ini untuk berlibur dan berpetualang karena memiliki body yang kokoh, tahan banting, dan memiliki kualitas yang tinggi. Karena fungsinya tersebut juga, mobil offroad juga pada umumnya dibanderol dengan harga yang lebih tinggi dari mobil biasa. 

Mobil Offroad Terbaik 2025 

Bagi sahabat MyProtection yang ingin mengetahui berbagai contoh mobil offroad terbaik di tahun 2025 yang ada di pasaran dan harganya saat ini, simak ulasan berikut ini! 

1. Toyota Land Cruiser 

toyota land cruiser mobil offroad

global.toyota

Rekomendasi mobil offroad pertama adalah Toyota Land Cruiser yang didukung teknologi 4WD yang digunakan untuk mendukung mobil tersebut melewati dan menerjang jalur sulit yang tidak dapat diakses menggunakan mobil biasa.  

Toyota Land Cruiser juga dilengkapi desain eksterior yang gagah dan sporty. Bukan hanya itu, sebagai salah satu mobil offroad terbaik, mobil ini juga memiliki berbagai fitur canggih, seperti DAC atau Downhill Assist Control, Crawl Control, MTS atau Multi Terrain Select, serta TPM atau Tire Pressure Monitor.  

Dirilis pertama kali pada tahun 1989, Toyota Land Cruiser terus dikembangkan dan diperbarui oleh Toyota dengan mesin yang sangat bertenaga. Menggunakan jenis DOHC 32-Valve V8 dan dilengkapi dengan Dual Independent Variable Valve Timing with Intelligence atau VVT-yang memiliki 8 silinder berkapasitas mesin 5.7 liter.  

Harga Toyota Land Cruiser baru sendiri dibanderol dengan kisaran harga Rp 2.450.000.000 hingga 2.510.000.000. Sedangkan, untuk mobil bekasnya dimulai dari harga Rp 475.000.000.  

2. Toyota Fortuner

toyota fortuner

voi.id 

Di tahun 2025, Toyota juga merilis Toyota Fortuner sebagai mobil offroad yang hadir dengan dua pilihan mesin, yaitu 2.400 cc 2GD serta 2.800 CC 1gd. 

Mobil ini mampu menghasilkan tenaga besar mencapai 201,1 tk dengan torsi maksimal hingga 499,2 Nm. Bukan hanya itu, perpaduan transmisi 6-speed otomatis serta Sport Sequential Switchmatic mampu memberikan performa terbaik dan ternyaman ketika berkendara di medan terjal sekalipun.  

3. Mitsubishi Pajero Sport 

Mitsubishi Pajero Sport

sunstarmotor.id

Mobil offroad selanjutnya, yaitu Mitsubishi Pajero Sport yang dilengkapi dengan mesin diesel 4N15 yang memiliki kapasitas 2.400 cc dan VGT-Intercooler, mobil ini mampu menghasilkan tenaga mencapai 181 PS atau setara dengan 179 tk, dengan torsi hingga 429 Nm.  

Penggabungan mesin 4N15 dan transmisi otomatis 8 percepatan juga memberikan banyak keuntungan bagi mobil ini, mulai dari perpindahan gigi yang lebih halus, penggunaan bahan bakar yang lebih efisien, serta fitur Adaptive Cruise Control yang bermanfaat bagi rute panjang.  

4. Isuzu D-Max

Isuzu D-Max 

isuzu.co.jp

Mobil Isuzu D-Max merupakan mobil pick-up yang memiliki kemampuan offroad dan dapat menjadi pilihan bagi sahabat MyProtection dengan tenaga maksimal serta efisiensi bahan bakar.  

Mobil offroad yang satu ini dilengkapi dengan mesin 4JK1-TC HI, common rail, electronic controlled fuel injection pump dengan inter-cooled turbocharger serta VGS, 4 silinder segaris, DOHC, yang memiliki kapasitas hingga 2.499 cc dan mampu menghasilkan tenaga hingga 136 PS pada 3.400 rpm serta torsi puncak mencapai 32.6 kg-m pada 1.800 – 2.800 rpm.  

5. Mercedes Benz G-Class 

Bukan hanya merilis mobil mewah saja, Mercedes Benz juga merilis mobil offroad G-Class pertama kali di tahun 1979 yang desainnya masih dipertahankan hingga saat ini.  

Pada G-Class terbaru yang dirilis, mobil ini telah dilengkapi dengan mesin turbo V8 dengan kapasitas 4.000 cc dan mampu menghasilkan tenaga hingga 450 tenaga kuda yang disalurkan melalui sistem transmisi otomatis 7 percepatan.   

6. Suzuki Jimny 

Suzuki juga mengeluarkan mobil offroad pertamanya, yaitu Suzuki Jimny. Mobil ini dilengkapi dengan mesin K15B yang memiliki kapasitas 1.462 cc dan mampu menghasilkan tenaga hingga 102 PS dan torsi 130 Nm. 

Bukan hanya itu, mobil ini juga dilengkapi dengan sistem 3 Link Rigid Axle serta coil spring yang terletak di bagian depan dan belakang. Dibanderol dengan harga yang lebih terjangkau, mobil ini juga tetap memiliki fitur keselamatan berkualitas, seperti Power Door Locks dan Engine Immobilizer.  

Mobil Suzuki Jimny baru pada umumnya dibanderol dalam kisaran harga Rp 442.000.000 hingga Rp 458.600.000. Sedangkan untuk mobil bekasnya dimulai dari harga Rp 395.000.000. 

7. Ford Everest Titanium  

Selanjutnya, Ford Everest Titanium yang diproduksi di Amerika Serikat yang masuk ke Indonesia di awal September 2024. Mobil ini dilengkapi dengan mesin diesel 4-silinder EcoBlue bi-turbo dengan kapasitas 2.151 cc dan dikombinasikan dengan transmisi otomatis 10 percepatan.  

Bukan hanya itu, mobil offroad ini juga dilengkapi berbagai fitur lengkap untuk mendukung penjelajahan dan petualangan di medan curam, seperti HDC atau Hill Descent Control, Traction Control, VSC atau Vehicle Stability Control, serta BSM atau Blind Spot Monitoring.  

8. Toyota Hilux  

Bagi sahabat MyProtection yang mencari rekomendasi mobil offroad dengan harga lebih terjangkau, Toyota Hilux dapat menjadi pilihan yang tepat. Mobil ini hadir dengan dua varian tipe, yaitu Hilux D Cab G Type dan Hilux D Cab V Type dengan pilihan varian 2.4 V 4X4 DSL A/T dan 2.4 G 4X4 DSL M/T. 

Pilihan varian Toyota Hilux tersebut juga dilengkapi dengan mesin DOHC 4 silinder segaris menggunakan teknologi VNT Intercooler dengan kapasitas 2.393 cc serta memberikan daya maksimum hingga 149.6 ps /3.400 RPM.  

Walaupun memiliki bagian body yang panjang, mobi offroad satu ini juga tetap mampu mengeluarkan tenaga maksimal. Hal ini dikarenakan pada bagian kaki mobil Toyota Hilux Double Cabin 2025 dilengkapi dengan penggabungan suspensi depan double wishbone dan suspensi belakang leaf spring rigid axle. 

Toyota Hilux baru bisa kamu dapatkan di pasaran dengan harga Rp 277.200.000 hingga Rp 764.900.000, sedangkan untuk mobil bekasnya bisa didapatkan mulai dari Rp 185.000.000.  

9. Ford Ranger  

Ford Ranger dapat menjadi pilihan yang tepat bagi sahabat MyProtection yang sedang mencari mobil offroad pick up dan mampu beradaptasi di habitat perkebunan maupun pertambangan.  

Hal ini dikarenakan mobil ini memiliki sistem penggerak 4 roda serta mesin diesel tangguh dilengkapi torsi besar yang membuat mobil Ford Ranger mampu membawa muatan barang dalam jumlah besar dengan mudah. 

Ford Ranger juga mampu mengeluarkan tenaga hingga 213 PS di 3.750 rpm serta torsi hingga 500 Nm di putaran 1.750 sampai 2.000 rpm.  

Mesin yang digunakan ini juga telah lolos standar Euro 4 dan menggunakan jenis bahan bakar minimal B20 atau Biodiesel B20 dengan muatan tangki bahan bakar mencapai 80 liter. 

Pada mobil ini juga terdapat fitur keselamatan yang terdiri dari 6 Airbags, Autonomus Emergency Braking, Collison Mitigation System, dan Lane Keeping Aid. Terdapat pula fitur pendukung lainnya, seperti Dual Zone AC, Steering Switch Control, Keyless Entry, serta tombol Push Button Start. 

Harga Ford Ranger baru di pasaran pada umumnya dibanderol dengan harga Rp 491.000.000 hingga Rp 1.000.000.000, sedangkan untuk mobil bekasnya dapat dibeli mulai dari Rp 155.000.000. 

10. Mitsubishi Triton 

Rekomendasi kesepuluh, yaitu Mitsubishi Triton yang merupakan mobil kabin ganja dengan berbagai fitur penunjang yang dapat membantu di berbagai medan berbahaya dan cocok untuk jalur offroad. 

Mitshubishi Triton juga memiliki fitur menarik, yaitu Superselect 4WD II yang dilengkapi dengan kenop putar yang dapat memungkinkan penggunanya beralih dari penggerak 2 roda menjadi 4 roda.  

Bukan hanya itu, ada 4 pilihan mode, 2H untuk kondisi biasa sehari-hari, 4H, 4HLc, dan 4LLc yang dapat digunakan dengan memutar tuas transfer case dengan mudah untuk berbagai medan.  

Mobil ini juga ideal untuk melewati medan offroad mulai dari ringan hingga sedang, karena dilengkapi dengan mesin 4N15 berkapasitas 2.442 cc turbo diesel yang mampu menghasilkan tenaga 181 tk serta torsi 430 Nm.  

11. Daihatsu Taft 

Mobil offroad selanjutnya dari Daihatsu, yaitu Daihatsu Taft yang pertama kali masuk ke Indonesia di tahun 1977 dan masih menjadi pilihan banyak penggemar offroad hingga saat ini. 

Daihatsu Taft juga dilengkapi dengan sistem penggerak 4x4, yang dapat membuat mobil ini melewati medan sulit dengan mudah. Mobil ini juga dilengkapi dengan mesin diesel berkapasitas 2.530 cc yang menjadi keuntungan lain dari mobil satu ini. 

12. Chevrolet Trooper 

Rekomendasi selanjutnya, yaitu Chevrolet Trooper yang berasal dari Amerika Serikat dan sudah ada sejak tahun 1981 dan masih menjadi salah satu otomotif offroad terbaik hingga saat ini.  

Mobil Chevrolet Trooper juga dilengkapi fitur unik, yaitu penggunaan suspensi depan yang dikolaborasikan dengan suspensi belakang menggunakan solide axle. 

Dilengkapi dengan mesin G200Z 4-silnder, dengan kapasitas bensin maupun diesel hingga 2.000 cc yang mampu menghasilkan tenaga maksimal hingga 215 hp.  

Namun sayangnya, mobil Chevrolet Trooper sendiri belum secara resmi masuk dan dipasarkan di Indonesia. Bagi sahabat MyProtection yang tertarik mampu membeli mobil bekasnya yang dibanderol dengan harga sekitar Rp 89.000.000. 

13. Jeep Wrangler 

Jeep Wrangler yang juga sudah cukup dikenal sebagai salah satu mobil offroad tangguh dan mampu menerjang medan sulit.  

Mobil ini dapat dikategorikan sebagai jenis Jeep menengah yang dilengkapi dengan mesin yang cukup standar dan harga relatif lebih murah jika dibandingkan dengan otomotif lain. 

Jeep Wrangler dilengkapi dengan mesin Hemi V8 dengan kapasitas 2.0L Petrol yang dapat menghasilkan tenaga tertinggi hingga 270 hp.  

Terdapat beberapa fitur keselamatan yang membuat mobil ini unggul, seperti Hill Start Assist, Trailer Sway Control, Blind Spot Monitoring serta Rear Cross Path Detection.  

Untuk mendapatkan mobil Jeep Wrangler baru di pasaran saat ini harga dibanderol pada kisaran Rp 1.730.000.000 hingga Rp 1.840.000.000 atau mobil bekasnya dengan harga mulai dari Rp 550.000.000. 

Jenis Mobil Offroad  

Pada umumnya, agar dapat digunakan pada jalur yang extreme, para pecinta otomatif melakukan modifikasi pada mobil seperti SUV serta Crossover SUV agar bisa dijadikan kendaraan offroad yang tangguh. Namun ada pula beberapa jenis mobil lainnya, apa saja? Simak disini! 

1. SUV atau Sport Utility Vehicle 

SUV dikenal dengan desain bodi yang besar dan tinggi, serta ground clearance yang lebih tinggi dibandingkan mobil biasa.  

Kendaraan ini mampu menampung lebih banyak penumpang dan barang, menjadikannya pilihan ideal untuk perjalanan jauh dan keluarga besar.  

Banyak SUV dilengkapi dengan sistem penggerak empat roda (4WD), memungkinkan mereka melintasi medan berat seperti jalan berbatu, berlumpur, atau berpasir.  

Selain itu, SUV sering kali dilengkapi dengan fitur-fitur kenyamanan dan keselamatan yang canggih, seperti sistem navigasi, kamera belakang, dan kontrol iklim otomatis, yang membuat pengalaman berkendara menjadi lebih nyaman dan aman.  

SUV juga memiliki mesin yang lebih bertenaga, yang memungkinkan mereka untuk menarik beban berat seperti trailer atau perahu. 

2. SUV Crossover 

SUV Crossover menggabungkan elemen desain SUV dan mobil penumpang, biasanya lebih kecil dan lebih ringan. Kendaraan ini menawarkan kenyamanan berkendara yang lebih baik di jalan raya, dengan handling yang lebih mirip mobil sedan.  

Meskipun tidak sekuat SUV dalam hal off-road, beberapa model crossover dilengkapi dengan sistem all-wheel drive (AWD) yang cukup untuk medan ringan.  

Crossover juga sering kali lebih efisien dalam hal konsumsi bahan bakar dibandingkan SUV tradisional, menjadikannya pilihan yang lebih ekonomis untuk penggunaan sehari-hari.  

Desain interior crossover biasanya lebih modern dan ergonomis, dengan fitur-fitur seperti kursi yang dapat dilipat untuk meningkatkan kapasitas kargo dan sistem infotainment yang canggih. 

3. Jip dan Double Cabin 

Jip memiliki desain yang kokoh dan tangguh, sering kali dengan bodi yang lebih pendek dan lebih tinggi.  

Dirancang khusus untuk off-road, jip dilengkapi dengan fitur seperti suspensi yang kuat, ban besar, dan sistem 4WD yang canggih, menjadikannya ideal untuk petualangan di medan yang sangat berat dan ekstrem.  

Jip juga sering kali dilengkapi dengan perlengkapan tambahan seperti winch, pelindung bawah bodi, dan lampu tambahan untuk membantu dalam kondisi off-road yang sulit. Interior jip biasanya lebih sederhana dan fungsional, dengan fokus pada daya tahan dan kemudahan perawatan.  

Meskipun demikian, beberapa model jip modern juga menawarkan kenyamanan dan fitur-fitur teknologi yang tidak kalah dengan kendaraan penumpang lainnya. 

Double Cabin memiliki kabin ganda dengan dua baris kursi, memungkinkan untuk menampung lebih banyak penumpang. Kendaraan ini merupakan kombinasi antara kendaraan penumpang dan kendaraan kargo, dengan bak terbuka di belakang untuk mengangkut barang.  

Banyak double cabin dilengkapi dengan sistem 4WD, membuatnya mampu melintasi medan berat sambil membawa muatan besar.  

Double cabin sering digunakan untuk keperluan komersial dan rekreasi, seperti mengangkut peralatan kerja atau perlengkapan berkemah.  

Desain interior double cabin biasanya lebih luas dan nyaman, dengan fitur-fitur seperti kursi yang dapat disesuaikan, sistem audio yang canggih, dan banyak ruang penyimpanan. Selain itu, double cabin juga sering kali dilengkapi dengan fitur keselamatan seperti airbag, kontrol stabilitas, dan sistem pengereman anti-lock (ABS). 

Nah, itulah pembahasan berbagai rekomendasi mobil offroad terbaik di tahun 2025. Pilihan mobil di atas dapat menjadi opsi ideal bagi kamu yang suka menantang diri dan berpetualang di alam bebas serta menerjang medan yang menantang. 

Agar kendaraan roda empatmu tetap terlindungi, asuransi MyCar Protection dari MyProtection hadir yang dapat secara fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan. Asuransi yang mampu memberikan jaminan suku cadang yang diberikan pada saat perbaikan klaim adalah Asli dan Baru, serta garansi kualitas perbaikan sepanjang kendaraan masih dalam pertanggungan LGI. 

Terdapat 2 jenis jaminan dalam produk MyCar Protection, yakni Jaminan Dasar yang bersifat wajib dan Jaminan Tambahan yang bersifat opsional. 

Manfaat Jaminan untuk Keselamatan Anda: 

1. TLO (Total Loss Only) 

Memberikan penggantian atau perbaikan atas kerusakan yang disebabkan oleh risiko yang dijamin oleh Polis, dengan syarat: 

  • Biaya penggantian atau biaya perbaikan lebih besar dari 75% dari harga sebenarnya. 

  • Hilang karena pencurian dan tidak diketemukan dalam waktu 60 hari. 

2. Komprehensif (Comprehensive)  

Jaminan asuransi menyeluruh (comprehensive) terhadap kendaraanmu. Baik kerugian sebagian (partial loss) ataupun kerugian total (TLO). 

Terdapat pula jaminan tambahan yang bisa kamu dapatkan di MyCar Protection: 

  • Kerusakan akibat gempa bumi, letusan gunung berapi, tsunami (EQVET) 

  • Kerusakan akibat angin topan, badai, banjir, hujan es, longsor (TSFHL) 

  • Kerusakan akibat kerusuhan dan huru-hara (SRCC) 

  • Kerusakan akibat terorisme dan sabotase (TS) 

  • Tanggung Jawab Hukum Pihak Ketiga (TJH) 

  • Kecelakaan Diri Pengemudi (PA pengemudi) 

  • Kecelakaan Diri Penumpang (PA penumpang) 

*PT Lippo General Insurance Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. 

Read Article
5 21-07-2020
Tips Atasi Sakit Pinggang Setelah Duduk Seharian
Read Article
5 20-04-2020
6 Tips Persiapan Puasa Selama Pandemi COVID-19
Read Article