Home
/
Articles
/
For You
/
Lebih Berenergi Setelah Bangun Pagi
Lebih Berenergi Setelah Bangun Pagi
14 April 2020
MyProtection News Jakarta

jakarta, 14 April 2020 - MyProtection News

Bangun pagi hari malah jadi moody? Bagian sebagian orang yang bekekrja atau belajar dari rumah, bisa jadi jadwal tidur menjadi lebih kacau daripada biasanya. Akhirnya, ketika bangun, tubuh malah terasa lebih lelah.

 

MyProtection punya tips agar Anda lebih berenergi setelah bangun tidur!

 

  1. Punya jadwal tidur tetap

Jika Anda bekerja dari rumah ataupun tetap pergi ke kantor seperti biasa, sebaiknya atur jadwal tidur yang tetap tiap harinya. sehingga siklus tidur tubuh terbentuk alami dan Anda terbiasa untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama. Jika sudah terbiasa, Anda tak perlu lagi bergantung pada alarm untuk terbangun di pagi hari.

 

  1. Punya alarm? Hindari pencet snooze

Memencet snooze_berulang kali malah membuat Anda merasa tak segar karena Anda berulang kali tidur dan terbangun dalam waktu singkat. Akhirnya tubuh menjadi groggy. Jadi, upayakan untuk langsung bangun setelah alarm berbunyi.

 

  1. Stretching singkat dan ambil napas dalam

Berkeliling taman selama 10 menit atau melakukan pemanasan dan latihan pernapasan bisa membuat tubuh jadi lebih rileks dan aliran tubuh menjadi lancar. Anda pun bisa melakukan beberapa gerakan olahraga ringan selama karantina di rumah.

 

  1. Minum air putih

Pernahkan Anda merasa lelah setelah bangun tidur? Bisa jadi Anda mengalami dehidrasi. Tidur di ruangan ber-AC atau dengan kelembapan rendah bisa membuat tubuh kehilangan cairan. Biasakan meminum minimal segelas air putih tiap pagi.

 

  1. Mandi dengan air dingin agar tubuh kembali segar!

Selain membuat tubuh lebih segar, mandi dengan air dingin bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan memperbaiki suasana hati. Namun, Anda juga harus mempertimbangkan kondisi tubuh, ya.

 

  1. Berjemur atau terkena paparan sinar matahari

Sinar matahari merupakan sinyal alami bagi tubuh untuk terbangun. Jangan lupa buka jendela kamarmu dan jika perlu berjemur 10 – 30 menit di pagi hari. Selain memperbaiki mood, berjemur juga bisa mencukup kebutuhan vitamin D harian Anda.

 

  1. Minum teh atau kopi

Kafein dalam kopi dan teh membantu tubuh tetap terjaga. Seduh kopi atau teh kesukaan di pagi hari untuk membantu pikiran jadi on dan fokus kembali. Jika Anda bosan meminum teh coklat biasa, Anda bisa mencoba beberapa variasi teh seperti oolong tea dan matcha beserta segudang manfaatnya.

 

  1. Dengarkan musik kesukaan untuk membuatmu lebih semangat!

Mendengarkan musik memang memiliki banyak manfaat. Salah satunya adalah memperbaiki suasana hati hingga mengurangi stress. Pasang lagu kesukaan Anda di pagi hari. Irama yang ceria bisa membantu membuat pagi jadi lebih menyenangkan.

 

Sudah semangat menjalani hari ini, belum?

 

Salam,
Sahabat MyProtection

Was this article helpful?
Subscribe to our newsletter
Click subscribe to subscribe to our article newsletter
Share MyPro on
facebook
twitter
instagram
About MyProtection News Jakarta
MyProtection is one of the pioneer portals for purchasing health insurance and general insurance online which can be accessed via website and application platforms since 2017.
Recommended Articles
5 24-06-2020
Investasi untuk Pemula? Ketahui Dulu Hal Ini Agar Impian Cepat Terealisasi

Jakarta, 24 Juni 2020 - MyProtection News

Investasi apa sih yang bagus? Cara investasi saham gimana sih? Kalau emas katanya bagus, ya? Ketika membahas seputar investasi untuk pemula, maka pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang akan kita dengar. 

Pemula tentu bisa diartikan dalam dua hal. Bisa saja, pemula merupakan orang awam yang belum pernah berinvestasi namun sudah tertarik untuk mencobanya. Atau, bisa juga berarti seorang yang sudah berinvestasi tapi belum memahami seluk-beluk produk investasi dengan mantap.

Terlepas dari dua pemahaman itu, bisa jadi sebutan “pemula” cocok dialamatkan kepada mereka yang salah pilih produk investasi karena pemahaman yang minim. Sebelum kita membahas instrumen investasi apa yang pas buat pemula, maka ada baiknya kita bahas dulu yuk seperti apa tips investasi untuk pemula agar Anda bisa memahami investasi secara menyeluruh. 

 

Investasi tidak sama dengan menabung 

Investasi adalah kegiatan menempatkan dana di satu atau lebih aset selama periode tertentu dengan harapan mendapat penghasilan lebih. Sementara itu, menabung adalah kegiatan menyimpan uang di bank agar uang itu bisa digunakan keperluan sehari-hari atau yang sifatnya mendadak.

Dari definisi di atas terlihat jelas bahwa investasi memiliki definisi yang berbeda dengan menabung. Seorang yang ingin “mendapat penghasilan lebih” dari investasi, tentu memiliki tujuan yang berbeda dalam menggunakan uangnya di masa depan. 

Berdasarkan tujuannya, investasi dibagi menjadi tiga kategori yaitu investasi jangka pendek, menengah, dan panjang. Mari ketahui lebih lanjut seputar tujuan investasi di poin selanjutnya.

 

Kenali tujuan investasi dengan baik

Jadi, seandainya ada yang bertanya bahwa investasi apa yang bagus dan menguntungkan? Jawabannya adalah tergantung dari tujuan investasinya.

Tujuan investasi secara garis besar adalah untuk mengalahkan inflasi. Kita semua tahu bahwa seiring dengan berjalannya waktu, akan ada kenaikan harga atau biaya atas layanan yang sering kita gunakan sehari-hari. 

Jika kita menyimpan uang di tabungan, tentu saja kita gak akan pernah bisa mengalahkan inflasi. Lantaran bunga simpanan bank cuma 1 persen setahun, sedangkan inflasi per tahun di Indonesia bisa lebih dari 4 persen untuk barang tertentu. 

 

Untuk lebih jelasnya, mari kita kenali investasi berdasarkan dengan tujuannya.

  1. Investasi jangka pendek

Apa saja tujuan jangka pendek kita? Mau bayar dp rumah atau beli mobil? Menambah jumlah aset lancar, atau mungkin mau mempersiapkan biaya pernikahan?

Jika memang tujuan-tujuan ini ingin Anda capai dalam waktu satu atau dua tahun ke depan, maka keuntungan investasi itu sudah harus bisa didapat dalam jangka waktu tersebut. Maka pilihlah investasi yang fluktuasinya rendah dan cenderung stabil dalam imbal hasil. 

Karena jika fluktuasinya tinggi, maka tidak ada jaminan investasimu sudah untung. Bisa jadi malah sebaliknya.

Selain memiliki fluktuasi rendah, ada baiknya juga memilih instrumen yang likuid atau mudah dikonversikan dalam bentuk uang dengan cepat. Contohnya adalah reksadana pasar uang, obligasi pemerintah, dan deposito.

 

  1. Investasi jangka menengah

Beberapa di antara Anda mungkin punya tujuan mengumpulkan biaya sekolah anak dalam tiga atau lima tahun ke depan, lanjut sekolah S2, atau mungkin memberangkatkan orangtua pergi ke tanah suci.

Maka, untuk memenuhi tujuan itu, pilihan investasinya memang sedikit lebih fleksibel ketimbang jangka pendek. Artinya, bisa saja Anda memilih investasi dengan tingkat fluktuasi moderat dan imbal hasil yang sedikit lebih tinggi ketimbang investasi jangka pendek. Namun tetap saja, instrumen ini juga harus bersifat likuid atau cepat cair. 

Pilihan investasi untuk tujuan jangka menengah bisa saja berupa reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, P2P lending atau Dollar Amerika Serikat bagi mereka yang punya ambisi lanjut sekolah atau menyekolahkan anak di luar negeri.

 

  1. Investasi jangka panjang

Nah untuk yang satu ini, pilihan investasinya sangat fleksibel dalam hal fluktuasi nilai dan likuiditas. Hal itu disebabkan karena hasil investasi ini baru akan Anda nikmati 6 tahun, 10 tahun, atau bahkan 20 tahun ke depan. 

Bisa dibilang, seluruh instrumen investasi jangka pendek atau menengah bisa dipilih untuk jangka panjang. Namun selain itu, ada tiga instrumen penting yang dinilai pas untuk jangka panjang yaitu, saham, reksa dana saham, ETF, properti, dan emas.

Jangan takut untuk memilih saham sebagai pilihan investasi jangka panjang. Saham memang sangat fluktuatif dalam jangka pendek, namun keuntungannya bisa saja mencapai 1.000 persen dalam setahun. Bila Anda masih bingung memilih saham yang bagus, maka pilihlah reksa dana saham atau Exchange Traded Fund (ETF). 

Selain saham, properti juga bisa menjadi salah satu instrumen investasi jangka panjang karena nilainya terus naik meski aset ini tidak mudah dijual dalam jangka waktu cepat.

Ada pula emas yang juga mengalami fluktuasi harga secara harian, namun nilainya pasti naik seiring dengan berjalannya waktu meski tidak secepat saham. 

 

Cocokkan instrumen investasi dengan psikologi kita

Lantas, instrumen investasi mana yang cocok untuk Anda? Satu orang dengan lainnya tentu berbeda. Kecocokan seseorang dengan instrumen investasi tertentu itu erat kaitannya dengan risiko atau fluktuasi nilai. 

Tidak semua orang cukup kuat mental untuk melihat nilai investasi mereka minus atau berkurang karena volatilitas pasar. 

Kuat atau tidaknya, tentu bergantung pada kondisi psikis investor itu sendiri. Oleh karena itu, muncul beberapa klasifikasi investor berdasarkan dari profil risikonya.

  1. Konservatif

Investor ini memiliki toleransi rendah terhadap investasi. Pilihan instrumen investasi yang mereka pilih umumnya adalah yang memiliki volatilitas rendah atau bisa juga mereka mencari investasi yang sama sekali tak berisiko, dan tentunya likuid.

Meski pilihan investasi para investor konservatif adalah instrumen dengan imbal hasil kecil, bukan berarti peluang mereka untuk kaya jadi minim. Investor konservatif cenderung berhati-hati dalam memilih produk, dan pilihannya pun akan sangat berguna bagi investasi jangka panjang.

Beberapa pilihan instrumen investasi bagi investor konservatif antara lain adalah, deposito, reksa dana pasar uang, dan emas. 

 

  1. Moderat

Investor tipe moderat siap menerima produk investasi yang fluktuasinya sedikit lebih tinggi ketimbang konservatif. Hanya saja, mereka masih belum tertarik untuk berinvestasi di instrumen tinggi risiko.

Pilihan investasi yang umumnya mereka pilih adalah reksa dana campuran, reksa dana pendapatan tetap, dan P2P lending.

 

  1. Agresif

Investor ini bisa dikatakan sangat agresif untuk menjadi orang yang kaya raya dan memiliki mental kuat untuk kehilangan uang sebagai bentuk risiko investasi yang dia lakukan.

Investor agresif tentu senang dengan instrumen saham, reksa dana saham, ETF, atau bahkan berani berinvestasi dengan membeli mata uang asing. Mereka juga cukup berani untuk membeli aset yang tidak likuid atau susah dijual.

 

Sisihkan uang 10% hingga 30% per bulan untuk investasi

Investor pemula tentu harus tahu bahwa modal investasi tidaklah besar. Banyak sekali cara untuk berinvestasi secara rutin per bulan, demi tercapainya tujuan-tujuan kita di masa depan.

Mulailah untuk menyisihkan uang sebesar 10 hingga 30 persen dari penghasilan per bulan untuk investasi. Namun jangan lupa, sebelum memilih instrumen investasinya, ketahui dulu tujuan investasinya untuk apa dan tentunya pahami pula psikologis pribadi, apakah Anda adalah investor tipe konservatif, moderat, atau agresif? 

Itulah hal-hal yang harus Anda perhatikan soal investasi untuk pemula. Sudah siap berinvestasi? Yuk, mulai sekarang juga! 

 

Salam,
Sahabat MyProtection

--

Sumber Artikel

Lifepal.co.id adalah rekan marketplace asuransi digital Lippo Insurance. Lifepal membantu pelanggan mencari asuransi terbaik sesuai dengan kebutuhan dan anggaran. Tim Lifepal menganalisa polis dan membantu merekomendasikan kepada individu dan keluarga di Indonesia.

Read Article
5 31-10-2019
November Saver for Traveler
Read Article
5 02-08-2021
Nyaman Beraktivitas di tengah Pandemi sama PRIMA
Read Article