Home
/
Articles
/
Health Tips
/
8 Penyebab Darah Tinggi dan Cara Mencegahnya Sejak Dini! 
8 Penyebab Darah Tinggi dan Cara Mencegahnya Sejak Dini! 
21 April 2025
MyProtection News Jakarta

Penyebab Darah Tinggi atau yang juga dikenal dengan istilah hipertensi dapat datang dari berbagai faktor risiko, dimulai dari pola makan, faktor keturunan, hingga beberapa hal lainnya yang perlu diperhatikan dan diwaspadai.  

Tekanan darah tinggi merupakan sebuah kondisi ketika tekanan darah seseorang berada di angka 130/80 mmHg atau bahkan lebih. Jika tidak ditangani dengan tepat, darah tinggi juga dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit lain, seperti penyakit jantung, stroke, gangguan ginjal, hingga kebutaan. 

Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia pada tahun 2023, menunjukkan bahwa prevalensi atau tekanan darah tinggi pada penduduk Indonesia dengan usia di atas 18 tahun berdasarkan diagnosis dokter sebesar 8.6% dan angka berdasarkan pengukuran tekanan darah sebesar 30.8%. 

Penyebab Darah Tinggi yang Harus Kamu Ketahui

penyebab darah tinggi 

pexels

Penyebab darah tinggi belum diketahui secara pasti dalam beberapa kasus. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena darah tinggi, yaitu: 

1. Keturunan 

Faktor pertama, yaitu keturunan yang berkaitan dengan faktor genetik seseorang. Orang tersebut dapat menjadi lebih rentan terkena hipertensi jika orang tua maupun anggota keluarga dekatnya menderita darah tinggi. 

2. Usia 

Penyebab kedua, yaitu bertambahnya usia seseorang. Hal ini dikarenakan organ dan pembuluh darah di dalam tubuh seseorang akan mengalami perubahan seiring bertambahnya usia. 

Perubahan organ, seperti ginjal akan memiliki dampak pada menurunnya kinerja dari organ tersebut yang dapat mengganggu keseimbangan garam dan cairan dalam tubuh. 

Selain itu, perubahan yang terjadi pada pembunuh darah akibat bertambahnya usia dapat memberikan dampak dinding pembuluh darah menjadi kaku.  

Bertambahnya usia yang menyebabkan kondisi-kondisi tersebut mengakibatkan tekanan darah dalam tubuh meningkat dan pada umumnya orang-orang yang berusia lebih dari 35 tahun memiliki risiko lebih besar mengalami darah tinggi. 

3. Pola Makan Tidak Sehat  

Pola makan yang tidak sehat juga dapat menjadi salah satu penyebab darah tinggi. Makanan tidak sehat seperti makanan yang terlalu asin, termasuk sayur, makanan berlemak hingga tinggi kolesterol. 

Kekurangan kalium juga dapat menjadi meningkatkan risiko seseorang terkena darah tinggi. Perbanyak konsumsi makanan tinggi kalsium, seperti bayam, salmon, serta kacang-kacangan. 

4. Obesitas  

Penyebab darah tinggi lainnya adalah obesitas atau memiliki berat badan berlebih yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi.  

Hal ini dikarenakan semakin gemuk tubuh seseorang, maka akan semakin banyak darah yang diperlukan untuk memasok oksigen dan nutrisi ke seluruh bagian tubuh.  

Ketika volume darah yang dibutuhkan seseorang meningkat, tekanan dalam pembuluh darah juga akan mengalami peningkatan.  

5. Jarang Berolahraga 

Seseorang yang jarang berolahraga juga memiliki risiko terkena darah tinggi karena cenderung memiliki detak jantung yang lebih tinggi serta rentan terkena obesitas.  

Hal tersebut dapat membuat organ jantung untuk bekerja lebih keras dibandingkan dengan orang-orang yang rajin berolahraga dan meningkatkan risiko terjadinya darah tinggi atau hipertensi. 

6. Merokok dan Mengonsumsi Alkohol 

Zat kimia yang ada di dalam tembakau dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, yang dapat meningkatkan tekanan darah serta beban kerja organ jantung. Kondisi ini bukan hanya dialami oleh perokok aktif, namun juga perokok pasif yang terpapar asap rokok. 

Penyempitan pembuluh darah dapat menyebabkan terjadinya berbagai masalah kesehatan, termasuk juga penyakit jantung dan stroke.  

Selain itu, mengonsumsi minuman beralkohol yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi minuman beralkohol lebih dari tujuh kali per minggu memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami hipertensi.  

Alkohol, termasuk juga wine dapat menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi lebih keras dan kaku. Hal tersebut dapat mengakibatkan organ jantung untuk bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh, yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. 

Kombinasi dari merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat memperburuk kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan.  

Oleh sebab itu, penting untuk mengurangi dan menghindari kebiasaan-kebiasaan tersebut untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.  

Dengan menerapkan gaya hidup yang lebih sehat, dan mengurangi kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol berlebihan maka dapat membantu dalam menjaga tekanan darah dalam batas normal.  

7. Stres 

Stres, rasa cemas, dan kurang tidur juga dapat menjadi faktor penyebab darah tinggi pada seseorang. Hal ini berkaitan dengan meningkatnya hormon stres dalam tubuh, seperti kortisol dan adrenalin ketika seseorang mengalami stres berkepanjangan.  

8. Kondisi Medis Tertentu 

Terdapat pula beberapa kondisi medis tertentu yang dapat menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi muncul, apa saja itu? Simak di sini! 

Gejala Darah Tinggi

Gejala Darah Tinggi  

pexels

Untuk mengenali gejala tekanan darah tinggi, terdapat beberapa ciri-ciri atau gejala yang harus kamu ketahui pada orang yang memiliki tekanan darah tinggi secara umum, sebagai berikut. 

Cara Mengobati Darah Tinggi

Cara Mengobati Darah Tinggi 

pexels

Pengobatan hipertensi yang direkomendasi dokter pada umumnya disesuaikan dengan usia serta kondisi pasien, dan tingkat tekanan darah tingginya. Selain itu, terdapat beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mengobati darah tinggi, sebagai berikut. 

1. Mengurangi Asupan Garam 

Salah satu cara mengobati hipertensi yang paling efektif adalah dengan mengurangi asupan makanan yang mengandung garam atau natrium yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah karena sifatnya yang mengikat air, sehingga meningkatkan volume darah dan tekanan di dalam pembuluh darah. 

Menurut WHO sebagai organisasi kesehatan dunia merekomendasikan agar pengonsumsian garam dibatasi hingga di bawah 5 gram per hari yang setara dengan kurang dari satu sendok teh garam. 

Dengan mengurangi asupan garam, hal ini bertujuan untuk membantu mengurangi risiko hipertensi dan berbagai penyakit kardiovaskular lainnya.  

Sahabat MyProtection juga harus memperhatikan sumber-sumber garam tersembunyi yang ada di dalam makanan olahan, makanan instan, serta makanan siap saji.  

Saat ini sendiri, kamu dapat mencari alternatif garam dengan bumbu atau rempah-rempah lain dan garam rendah natrium yang dapat menjadi opsi yang lebih sehat dan aman. 

2. Berhenti Merokok 

Cara kedua, adalah dengan berhenti dan mengurangi rokok yang bukan hanya dapat meningkatkan faktor risiko hipertensi, tapi juga berbagai gangguan kesehatan lainnya.  

Zat-zat kimia berbahaya yang ada di dalam rokok, mulai dari nikotin, tar, serta karbon monoksida dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, meningkatkan detak jantung, serta menyebabkan penyempitan pembuluh darah. 

Dengan berhenti kebiasaan merokok, kamu bukan hanya menghindari risiko hipertensi namun juga dapat menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah serta keseluruhan kualitas hidup yang akan meningkat.  

3. Rutin Berolahraga 

Beraktivitas fisik secara teratur juga dapat membantu dalam mencegah hipertensi jika dilakukan secara teratur.  

Berdasarkan rekomendasi WHO, melakukan aktivitas fisik setidaknya 150 menit setiap minggu dengan intensitas sedang yang dapat dibagi per hari sebanyak 30 menit dapat memberikan banyak manfaat bagi tubuh.  

Aktivitas yang dipilih dan dilakukan juga tidak perlu rumit maupun berat. Beberapa contoh yang dapat kamu lakukan dengan mudah dengan hasil maksimal adalah berjalan kaki, joging, bersepeda, serta berenang.  

Bukan hanya untuk mencegah hipertensi, melakukan aktivitas fisik secara rutin juga dapat membantu dalam mengurangi stres yang juga menjadi salah satu penyebab hipertensi.  

Dengan melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga, tubuh akan melepaskan endorfin yang dapat membantu dalam meningkatkan suasana hati dan mengurangi tingkat stres.  

Oleh sebab itu, penting untuk memulai untuk menjadikan aktivitas fisik sebagai bagian dari rutinitas harian yang dapat membantu dalam menjaga tekanan darah dan mencegah tekanan darah tinggi.  

4. Mengelola Stres 

Menghindari dan mempelajari bagaimana cara mengelola stres dapat membantu dalam mengendalikan tekanan darah tinggi. Stres yang tidak terkelola dengan baik dapat memicu peningkatan tekanan darah. Untuk mengelolanya, berikut ini beberapa cara paling efektif untuk meredakannya, sebagai berikut. 

5. Menghindari Alkohol 

Mengonsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat berkontribusi dalam meningkatnya risiko tekanan darah tinggi atau hipertensi pada seseorang.  

Hal ini dikarenakan alkohol dapat mempengaruhi sistem sarat pusat seseorang dan menyebabkan peningkatan tekanan darah secara signifikan. 

Oleh sebab itu, bagi para penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi sangat dianjurkan untuk menghindari konsumsi alkohol atau setidaknya membatasi kadar asupan alkohol yang masuk ke dalam tubuh.  

6. Pola Makan Seimbang 

Seseorang yang menderita hipertensi juga perlu menerapkan pola makan seimbang agar nutrisi yang masuk ke tubuh lebih terukur dan dapat mendukung kesehatan jantung. 

Berikut beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk menerapkan pola makan yang lebih seimbang dan sehat, sebagai berikut: 

7.  Menjaga Berat Badan 

Sangat penting bagi sahabat MyProtection untuk menjaga berat badan ideal demi kesehatan jantung dan tekanan darah yang stabil. Kelebihan berat badan dapat menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh, yang dapat meningkatkan tekanan darah.  

Untuk mencapai dan menjaga berat badan ideal, penderita hipertensi dapat mengadopsi pola makan sehat, berolahraga teratur, mengatur porsi makan, menghindari kebiasaan tidak sehat seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan, serta mengelola stres.  

Konsultasi dengan profesional kesehatan juga penting untuk mendapatkan panduan yang sesuai. Dengan menjaga berat badan ideal, risiko komplikasi serius dapat dikurangi. 

8.  Meminum Obat Penurunan Tekanan Darah 

Jika perubahan pola hidup tidak cukup untuk mengendalikan hipertensi, dokter mungkin akan meresepkan obat penurun tekanan darah. Penggunaan obat ini disesuaikan dengan usia, kondisi pasien, dan tingkat hipertensi yang dialami.  

Beberapa jenis obat penurun tekanan darah yang umum digunakan untuk mengobati hipertensi meliputi: 

Pengobatan hipertensi sering kali memerlukan kombinasi beberapa jenis obat untuk mencapai hasil yang optimal. Penting untuk selalu mengikuti petunjuk dokter dan rutin memeriksa tekanan darah untuk memastikan pengobatan berjalan efektif. 

Nah, itulah pembahasan terkait apa saja penyebab darah tinggi yang dapat terjadi pada seseorang. Harus diingat pula, bahwa tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit lain, mulai dari penyakit jantung dan stroke.  

Oleh sebab itu, sangat penting untuk mencegah dan menghindari hal-hal yang dapat memicu terjadinya hipertensi tersebut. Hal-hal yang dapat dilakukan seperti menerapkan pola hidup sehat mampu mengurangi risiko terjadinya darah tinggi. 

Bagi kamu yang memiliki risiko darah tinggi dan berbagai penyakit serius lainnya, Perlindungan Kesehatan Prima dari MyProtection hadir untuk memberikan solusi perlindungan kesehatan yang tepat bagi kamu dan keluarga dengan manfaat tambahan Saldo Prima.  

Berikut ini beberapa keunggulan produk asuransi Perlindungan Kesehatan Prima yang bisa kamu dapatkan, sebagai berikut. 

*PT Lippo General Insurance Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan   

Was this article helpful?
Subscribe to our newsletter
Click subscribe to subscribe to our article newsletter
Share MyPro on
facebook
twitter
instagram
About MyProtection News Jakarta
MyProtection is one of the pioneer portals for purchasing health insurance and general insurance online which can be accessed via website and application platforms since 2017.
Recommended Articles
5 09-04-2025
Piramida Kecelakaan Kerja: Pengertian hingga Langkah Pencegahannya

Piramida kecelakaan kerja merupakan sebuah teori yang dibuat pada tahun 1931 oleh Herbert William Heinrich yang mengemukakan bahwa jika di sebuah tempat kerja terjadi 1 kecelakaan kerja yang sifatnya fatality, maka sebanding dengan 30 kecelakaan kerja yang sifatnya mayor, 300 cedera ringan, 3.000 near-misses, dan 30.000 bersifat unsafe acts.  

Jika dilihat secara sederhana hal tersebut dapat diartikan bahwa dalam sebuah tempat kerja yang terjadi 1 kecelakaan fatality, maka di tempat tersebut juga terdapat 30.000 perilaku serta kondisi tidak aman.  

Untuk memahami lebih mendalam mengenai piramida kecelakaan kerja serta berbagai faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kecelakaan, simak ulasan berikut ini! 

Pengertian Piramida Kecelakaan Kerja 

 piramida kecelakaan kerja

https://www.plnepi.co.id/media-informasi/ruang-media/epi-news/piramida-kecelakaan-kerja 

Piramida kecelakaan kerja merupakan sebuah konsep grafis yang digunakan untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara berbagai tingkatan kejadian kecelakaan di ruang lingkup kerja.  

Piramida tersebut menyajikan struktur hierarkis yang secara sederhana mencakup tiga tingkatan utama, yang terdiri dari insiden yang hampir terjadi atau near misses, kecelakaan minor, hingga kecelakaan fatal. 

Adanya piramida kecelakaan kerja memiliki tujuan untuk memberikan gambaran terkait proporsi insiden kecelakaan pada setiap tingkat dan memberikan pemahaman bahwa setiap insiden near miss maupun kecelakaan minor terdapat potensi untuk menjadi insiden yang lebih serius dan fatal. 

Berikut penjelasan lebih mendalam terkait 3 tingkatan di piramida kecelakaan kerja, sebagai berikut. 

1. Near Misses atau Insiden yang Hampir Terjadi 

Near Misses merupakan sebuah peristiwa yang hampir menyebabkan kecelakaan, namun pada akhirnya tidak menimbulkan cedera maupun kerusakan serius.  

Pemahaman dan pelaporan terkait insiden yang hampir terjadi di ruang lingkup kerja juga adalah hal yang penting untuk mencegah kecelakaan lebih lanjut yang lebih fatal. 

2. Kecelakaan Minor 

Kecelakaan minor pada umumnya melibatkan cedera maupun kerusakan di ruang lingkup kerja yang tidak fatal maupun signifikan.  

Walaupun tidak menimbulkan kerugian besar dan fatal, namun terjadinya insiden tersebut dapat menjadi sebuah indikasi bahwa adanya masalah keselamatan kerja yang harus segera diselesaikan dan diatasi. 

3. Kecelakaan Fatal 

Kecelakaan fatal melibatkan kecelakaan kerja yang dapat menimbulkan dan mengakibatkan kematian.  

Walaupun jenis kecelakaan ini memiliki tingkat kejadian yang rendah, namun dapat menimbulkan dampak serius dan memerlukan tindakan pencegahan yang ketat.  

Penerapan Piramida Keselamatan di Tempat Kerja 

Penerapan Piramida Keselamatan di tempat kerja berkaitan dengan serangkaian langkah serta strategi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mencegah, serta mengelola risiko kecelakaan. 

Simak langkah-langkah penerapan piramida kesehatan, berikut ini: 

1. Pemahaman Piramida Keselamatan 

  • Edukasi karyawan berkaitan dengan konsep Piramida Keselamatan serta pentingnya melaporkan segala insiden near misses

  • Penekanan pada fakta bahwa sebuah insiden kecil yang terjadi memiliki potensi dan dapat berkembang menjadi sebuah insiden kecelakaan yang lebih serius. 

2. Pelaporan Near Misses 

  • Membangun budaya dalam ruang lingkup kerja yang mendorong setiap orangnya untuk membuat laporan terkait insiden near misses,  

  • Mengimplementasikan sistem pelaporan yang mudah diakses serta anonim yang dapat mendorong partisipasi dari semua karyawan. 

3. Analisis Kejadian 

  • Mengumpulkan serta menganalisis data berkaitan dengan insiden near misses, kecelakaan minor, serta fatal yang terjadi. 

  • Melakukan identifikasi tren serta pola yang dapat digunakan untuk menentukan area risiko potensial terjadinya insiden. 

4. Pelatihan dan Kesadaran Keselamatan 

  • Membuat pelatihan keselamatan rutin yang dapat membantu meningkatkan kesadaran karyawan akan risiko insiden yang dapat terjadi dan tindakan pencegahannya. 

  • Meminta karyawan untuk berpartisipasi dan terlibat dalam pelatihan dan simulasi keselamatan yang dilakukan agar memiliki gambaran terkait tanggapan yang harus dilakukan di situasi darurat. 

5. Perbaikan Lingkungan Kerja 

  • Memastikan lingkungan kerja yang ada dirancang dan dibuat sedemikian rupa guna meminimalkan risiko kecelakaan di ruang lingkup kerja. 

  • Melakukan pemeriksaan dan pengecekan secara rutin pada peralatan, alat kerja, serta infrastruktur guna mencegah dan mendeteksi potensi bahaya yang dapat terjadi. 

6. Manajemen Risiko 

  • Melibatkan partisipasi setiap karyawan pada proses identifikasi risiko kecelakaan kerja. 

  • Melakukan pengembangan dan penerapan strategi manajemen risiko untuk mengurangi potensi terjadinya kecelakaan. 

7. Pelatihan Darurat 

  • Melaksanakan pelatihan darurat dengan tujuan untuk memastikan bahwa setiap karyawan mengetahui bagaimana cara merespons situasi darurat dengan cepat dan efektif jika suatu saat terjadi. 

8. Audit Keselamatan Rutin 

  • Melakukan audit keselamatan dalam waktu berkala yang digunakan untuk melakukan evaluasi seberapa efektif program keselamatan yang telah dijalankan. 

  • Melibatkan partisipasi pihak yang berkepentingan dalam evaluasi agar memiliki sudut pandang yang lebih beragam. 

9. Penerapan Peraturan Keselamatan 

  • Memastikan setiap orang yang terlibat mematuhi setiap peraturan keselamatan yang ada dan berlaku. 

  • Menjalankan sanksi maupun insentif berdasarkan tingkat kepatuhan serta kinerja keselamatan. 

10. Komunikasi dan Keterlibatan Karyawan 

  • Membangun saluran komunikasi terbuka di antara pihak manajemen dan karyawan.  

  • Merangkul setiap karyawan untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan serta perbaikan keselamatan.  

Piramida Kecelakaan Kerja Menurut Frank Bird 

Selain Herbert William Heinrich, Frank Bird juga melakukan riset yang melibatkan analisis 1.753.498 laporan kecelakaan yang ada di 21 industri. Berdasarkan hasil penelitiannya, ia menghasilkan komposisi baru dalam segitiga piramida kecelakaan, yaitu 1:10:30:600:1200. 

Piramida Kecelakaan Kerja Menurut Frank Bird 

https://saptasarana.co.id/piramida-segitiga-kecelakaan-kerja-dan-kritiknya/ 

Namun, karena banyaknya pembuatan segitiga kecelakaan kerja seperti di atas tersebut, terdapat banyak program kecelakaan yang berfokus pada bagian dasar kecelakaan saja, 

Di mana, kecelakaan yang terjadi tidak menimbulkan luka. Hal ini dikarenakan, banyak yang menganggap jika kecelakaan yang tidak menimbulkan luka saja tidak dapat dikendalikan, bagaimana dengan kecelakaan besar. 

Konsep dan Teori Kecelakaan Kerja Menurut OHSAS 

Terdapat beberapa konsep dan teori kecelakaan kerja yang beredar saat ini. Salah satunya adalah OHSAS atau Occupational Health and Safety Assessment Series yang merupakan standar internasional untuk manajemen kesehatan dan keselamatan kerja yang saat ini telah diganti ke ISO 45001 berkaitan dengan SMK3 atau Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja.  

Walaupun begitu, konsep dan teori yang dimiliki OHSAS masih dijadikan acuan oleh banyak orang dalam penerapan K3 baik di perusahaan maupun organisasi, khususnya konsep dan teori kecelakaan kerjanya. 

Menurut pendapat OHSAS, kecelakaan kerja merupakan sebuah insiden maupun kejadian yang berhubungan dengan pekerjaan maupun segala hal yang terjadi di ruang lingkup kerja, dan dapat menimbulkan dampak mulai dari cedera, sakit, atau bahkan kematian pada seseorang. 

Konsep dan Teori Kecelakaan Kerja Menurut Para Ahli 

Untuk lebih memahami seputar kecelakaan kerja, terdapat setidaknya beberapa pendekatan dan pengimplementasian populer yang diutarakan oleh ahli, sebagai berikut. 

1. Konsep dan Teori Domino Heinrich 

Teori Domino Heinrich merupakan teori yang pertama kali dikemukakan oleh Herbert William Heinrich yang mengibaratkannya sebagai efek domino.  

Salah satu karya Heinrich yang paling terkenal adalah bukunya dengan judul Accident Prevention: A Scientific Approach yang diterbitkan ke dalam 3 edisi. Melalui buku tersebut, terdapat banyak konsep keselamatan kerja yang hingga sekarang masih diterapkan, salah satunya teori domino. 

Hal yang dimaksud dalam Heinrich adalah bahwa setiap kecelakaan kerja yang terjadi diakibatkan oleh serangkaian peristiwa yang saling berkaitan antara satu sama lain, serupa dengan efek domino jatuh. 

Teori ini juga memiliki prinsip, di mana jika salah satu domino jatuh maka juga akan menjatuhkan dan mempengaruhi 4 domino lain yang ada di depannya. Untuk mencegah hal tersebut, maka salah satu domino harus dicabut.  

Menurutnya, cara termudah dan langkah paling efektif melakukannya adalah dengan menghilangkan elemen bagian tengah, yaitu “unsafe act or condition” sebagai bentuk preventasi di lapangan.  

Teori Domino dalam Buku Accident Prevention

Teori Domino dalam Buku Accident Prevention 

Terdapat 5 elemen maupun level yang membentuk rantai kecelakaan pada Teori Domino Heinrich, yang terdiri dari: 

  • Kondisi kerja atau Social Environment and Ancestry, elemen yang mengacu pada kondisi fisik maupun psikologis di tempat kerja yang memiliki kemungkinan membahayakan kondisi kesehatan serta keselamatan karyawan. Seperti contohnya, peralatan kerja yang dalam kondisi tidak baik, rusak, maupun tidak terawat. Lingkungan kerja yang tidak sehat serta tata letak fasilitas yang tidak ergonomis. 

  • Kelalaian manusia atau Fault of the Person or Carelessness, merupakan kesalahan yang dilakukan oleh karyawan dalam menjalankan pekerjaan dan tugasnya. Kelalaian yang terjadi dapat disebabkan beberapa faktor yang pada umumnya bersifat internal. Seperti contohnya, kekurangan pengetahuan dan pengalaman, kurang perhatian, maupun tekanan kerja yang terlalu besar. 

  • Tindakan tidak aman atau Unsafe Act or Unsafe Condition, berhubungan dengan tindakan atau perilaku karyawan yang tidak sesuai dengan prosedur pekerjaan yang ada untuk menjaga kondisi aman. Seperti contohnya, penggunaan alat kerja yang tidak sesuai prosedur, mengabaikan aturan keselamatan kerja, hingga menyepelekan risiko kecelakaan yang dapat terjadi. 

  • Kecelakaan atau Accident, merupakan peristiwa maupun kejadian yang terjadi secara tidak terduga yang dapat menimbulkan kerusakan fisik maupun kehilangan harta benda. Banyak faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan terjadi di lingkungan kerja, mulai dari kondisi kerja yang buruk, kelalaian faktor manusia, maupun tindakan tidak aman, berdasarkan efek domino. 

  • Cedera atau Injury, berhubungan dengan kerusakan fisik yang terjadi pada seseorang yang diakibatkan oleh kecelakaan maupun insiden yang terjadi. Cedera termasuk luka ringan, cedera serius, hingga kematian yang dapat terjadi dikarenakan elemen-elemen di atas.  

Dalam mencegah kecelakaan kerja, terdapat langkah-langkah yang dapat dilakukan menurut konsep dan teori domino Heinrich, seperti: 

  • Memperbaiki kondisi kerja, memastikan tempat kerja dilengkapi dengan penerangan yang memadai, standar peralatan yang layak, serta sistem ventilasi ruang kerja yang baik. 

  • Pelatihan keselamatan, memberikan pelatihan kepala setiap pekerja yang terlibat dalam sistem operasional kerja secara berkala untuk memastikan keselamatan mereka tetap terjaga. 

  • Penerapan prosedur, menetapkan dan menentukan prosedur kerja yang jelas dan pastikan setiap pekerja menjalankan prosedur yang telah ditetapkan untuk dipatuhi. 

  • Pengawasan, melakukan pengawasan secara rutin agar tindakan pencegahan yang telah ditetapkan berjalan dan dilaksanakan dengan baik dilingkungan kerja. 

2. Konsep dan Teori Frank E. Bird Petersen 

Didasarkan oleh teori domino Heinrich, konsep dan teori kecelakaan kerja menurut Frank E. Bird Petersen menyatakan bahwa kecelakaan dapat terjadi karena adanya kesalahan pada manajemen sistem. 

Berdasarkan teori ini, terdapat lima faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya kecelakaan di lingkungan kerja, sebagai berikut. 

  • Kurang Kontrol dan Manajemen atau Lack of Control and Management, yang berkaitan dengan kelemahan pada fungsi manajemen, seperti faktor manajemen kepemimpinan, pengawasan, standar kerja, standar kerja, sampai koreksi kesalahan atau correction error.  

  • Konsep Dasar dan Sumber atau Basic Concepts and Origins, yang berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, motivasi, hingga kemampuan fisik serta masalah kerja. Berdasarkan namanya, faktor ini juga mencakup berbagai aspek yang berkaitan dengan karyawan dan pekerjaan yang dilakukan. 

  • Gejala Penyebab Langsung atau Immediate Causes and Symptoms, yang seperti namanya meliputi berbagai perilaku tidak aman atau unsafe act serta kondisi tidak aman atau unsafe condition. Contohnya, seperti mengambaikan aturan keselamatan prosedur, menghindari prosedur kerja yang aman, serta kurang memperhatikan ruang lingkup kerja. 

  • Kontak Peristiwa atau Accident and Contact, berhubungan dengan kejadian yang secara langsung menyebabkan kecelakaan terjadi. Contohnya, kontak peristiwa atau kejadian mulai dari jatuh, terpapar bahan kimia, maupun tertimpa benda berat yang dapat terjadi akibat gejala penyebab langsung dan sering kali dapat disebabkan oleh dari satu faktor. 

  • Kerugian atau Injury Damage and Loss, kerugian yang ditimbulkan cedera maupun kecelakaan di ruang lingkup kerja dapat secara fisik maupun harta benda. Kerugian yang terjadi juga dapat mempengaruhi karyawan maupun pihak perusahaan mulai dari jangka waktu pendek hingga panjang.  

Berdasarkan penjelasan di atas, konsep dan teori Frank E. Bird Petersen terkait kecelakaan kerja adalah sebuah kejadian yang terjadi bukan secara acak maupun tiba-tiba, dan kejadian tersebut dapat dicegah melalui upaya yang diterapkan berdasarkan faktor penyebabnya.  

Nah, itulah pembahasan mengenai piramida kecelakaan kerja sebuah teori yang dibuat pada tahun 1931 oleh Herbert William Heinrich yang mengemukakan bahwa jika di sebuah tempat kerja terjadi 1 kecelakaan kerja yang sifatnya fatality, maka sebanding dengan 30 kecelakaan kerja yang sifatnya mayor, 300 cedera ringan, 3.000 near-misses, dan 30.000 bersifat unsafe acts.  

Berdasarkan penjelasan tersebut menandakan bahwa unsafe acts atau perilaku tidak aman yang ada di lingkungan kerja memiliki potensi menjadi kecelakaan fatal. Oleh sebab itu, sangat penting untuk memulai pencegahan dari awal untuk mengurangi potensi tersebut.  

Melalui artikel ini kita juga sudah membahas mengenai penerapan piramida keselamatan di tempat kerja yang dapat digunakan sebagai langkah pencegahan dan mengelola risiko kecelakaan. 

Bagi sahabat MyProtection, Perlindungan Kesehatan Prima dari MyProtection hadir sebagai solusi perlindungan kesehatan yang tepat bagi kamu dan keluarga dengan manfaat tambahan Saldo Prima, dengan berbagai keunggulan produk seperti: 

  • Manfaat tambahan Saldo Prima yang memberikan penggantian atas pembelian vitamin maupun obat-obatan tanpa perlu melakukan perawatan Rawat Inap maupun Rawat Jalan 

  • Santunan tunai harian Rawat Inap di Rumah Sakit untuk penjamin pertama oleh BPJS Kesehatan 

  • Pilihan manfaat Rawat Inap dan Rawat Jalan sesuai kebutuhan 

  • Pembayaran klaim secara cashless di lebih dari 1.000 Rumah Sakit di Indonesia 

  • 24 jam Contact Center dan Case Monitoring 

  • Layanan eksklusif Personal Medical Assistance 

  • Laporan perhitungan klaim via email 

*PT Lippo General Insurance Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

Read Article
5 04-12-2019
Gajian Hanya Numpang Lewat, Atasi dengan 3 Tips Ini!
Read Article
5 02-11-2020
JAPRI Alias Dijagain Prima Biar Puas Beraktivitas
Read Article