Beranda
/
Artikel
/
Untuk Anda
/
Makan Nikmat dan Berat Badan Tetap Sehat Selama Karantina Diri
Makan Nikmat dan Berat Badan Tetap Sehat Selama Karantina Diri
9 April 2020
MyProtection News Jakarta

Jakarta, 9 April 2020 - MyProtection News

Ketika Anda diwajibkan belajar atau bekerja dari rumah, pastinya ada tantangan yang Anda hadapi. Misalnya, mengatasi kebosanan saat karantina diri dalam hitungan hari, minggu, bahkan bulan. Masalah lainnya adalah kebiasaan ngemil atau pola makan tak sehat selama Anda berdiam diri di rumah.

 

Berikut ini tips dari pakar untuk mengatur pola makan sehat selama karantina:

  1. Simpan makanan sehat di lemari

Ketika Anda berbelanja ke pasar atau supermarket, pilihlah makanan atau camilan sehat untuk disimpan di rumah. Sehingga ketika Anda ingin mencari snack di lemari penyimpanan, Anda akan memilih produk yang sehat.

 

  1. Pilih cemilan dengan lebih bijak

Makan cemilan bisa jadi selingan ketika Anda bosan atau lelah bekerja. Hanya saja, pilih alternatif cemilan yang lebih sehat. Misalnya, dibanding membeli snack dengan MSG, Anda bisa membuat popcorn di rumah. Banyak pilihan cemilan lain yang tidak mengandung MSG, gula, atau bahan kimia berbahaya lainnya.

 

  1. Rajin makan buah

Buah bisa memenuhi kebutuhan vitamin Anda sehari-hari. Selain itu, buah juga bisa menggantikan snack tak sehat karena rasanya yang enak. Ketika membeli buah, Anda bisa membeli buah segar atau buah yang disimpan dalam kaleng. Selain dimakan langsung, buah-buahan dapat diolah menjadi jus, smoothies, serta salad.

 

  1. Rencanakan menu harian Anda

Sebelum berbelanja, Anda bisa merencanakan menu harian juga. Sehingga, Anda tak bosan memakan menu yang sama berulang kali atau berlebihan saat membeli makanan. Sisipkan sayuran dan buah sehat dalam perencanaan menu Anda.

 

  1. Kreatif mengolan makanan

Salah satu kunci untuk menikmati makanan sehat tetapi nikmat adalah dalam pengolahannya. Anda bisa memanfaatkan waktu di rumah untuk bereksperimen dengan resep makanan. Tersedia berbagai tips mengolah makanan di Youtube maupun internet. Sehingga Anda dan keluarga tidak bosan menyantap menu yang sama setiap hari.

 

  1. Olahraga di rumah

Olahraga dengan intensitas rendah hingga sedang bisa membantu memperbaiki suasana hati. Tak hanya itu, berolahraga bisa membuat daya tahan tubuh lebih kuat dan membantu tubuh membakar kalori dari cemilan yang Anda makan. Ada banyak gerakan yang bisa Anda lakukan di rumah seperti push-up, sit-up, plank, dan squat.

 

Sudah siap untuk menerapkan pola makan sehat?

 

Salam,

Sahabat MyProtection

Apakah artikel ini membantu?
Subscribe Newsletter Kita
Klik subscribe untuk berlanggan newsletter artikel kami
Bagikan MyPro ke
facebook
twitter
instagram
Tentang MyProtection News Jakarta
MyProtection adalah salah satu pioneer portal pembelian asuransi kesehatan maupun asuransi umum secara online yang dapat diakses melalui platform website dan aplikasi sejak 2017.
Rekomendasi Artikel
5 21-02-2020
6 Tanda Anda Kecanduan Gula

Jakarta, 21 Februari 2020 - MyProtection News

Perihal kecanduan gawai atau kopi mungkin Anda sudah pernah mendengarnya. Bagaimana dengan kecanduan gula?

Saat ini banyak orang yang mulai “ketergantungan dengan gula”. Sayangnya, perilaku tak sehat ini bisa memicu penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kenaikan berat badan.

Apakah Anda sekadar menyukai makanan atau minuman manis atau sudah mengalami kecanduan? Dikutip dari The Jakarta Post, inilah 6 tanda Anda kecanduan gula.

  1. Anda menyembunyikan jumlah konsumsi gula Anda.

Apakah Anda mulai merasa bahwa konsumsi gula sehari-hari Anda berlebihan? Namun, apakah Anda menemukan diri untuk mulai “sembunyi-sembunyi” mengonsumsi makanan atau minuman manis agar tak diketahui orang? Atau bahkan Anda berusaha mencari pembenaran atas konsumsi gula berlebihan. Selalu mencari alasan atau pembenaran untuk mengonsumsi gula bisa jadi pertanda awal Anda kecanduan.

  1. Anda merasa tak pernah cukup makan gula

Ketika Anda mengomsumsi gula dalam jumlah besar tapi rasanya Anda tetap ngidam makanan manis, inilah pertanda Anda kecanduan gula.

Sayangnya konsumsi gula yang besar bisa menurunkan kadar gula darah dalam tubuh dan mendorong rasa ngidam yang lebih kuat.

  1. There’s always room for dessert

Perut kenyang tapi masih menginginkan sajian penutup yang manis? Selain makan ketika sudah sangat kenyang, Anda juga harus memperhatikan pola makan Anda. Misalnya, apakah Anda sering ngemil saat tidak lapar, stress, atau bosan? Jenis makanan apa yang Anda konsumsi? Jika Anda sering kali makan, khususnya mengonsumsi makanan manis saat tidak merasa lapar, hal ini bisa jadi pertanda bahwa Anda kecanduan gula.

  1. Ngidam yang manis dan yang asin

Berdasarkan penelitian, orang-orang yang mengonsumsi gula dalam volume yang besar cenderung kurang mengonsumsi makanan bernutrisi sehat. Akhirnya, tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. Ketika tubuh kekurangan nutrisi, biasanya kita akan ngidam makanan asin.

Lisa Richards, seorang nutrisionist, mengatakan bahwa keinginan untuk makan makanan gurih dan asin merupakan salah satu tanda dari tubuh agar Anda mengurangi asupan gula dan meningkatkan asupan nutrisi sehat.

 

  1. Anda merasakan withdrawal symptops/gejala putus obat

Saat Anda ingin mulai mengurangi konsumsi gula, maka bisa jadi Anda akan merasakan gejala “putus obat”. Sama seperti kecanduan zat pada umumnya, Anda mungkin akan merasakan pusing, kelelahan, keinginan kuat untuk mengonsumsi gula, nyeri otot, mual, bahkan insomnia. Oleh karena itu, Anda disarankan mengurangi konsumsi gula sedikit demi sedikit tiap harinya agar tubuh bisa beradaptasi.

 

  1. Anda mengonsumsi gula untuk merasa tenang

Sebagian orang merokok ketika merasa stress, sebagian lagi mengandalkan makanan untuk membuat diri merasa lebih baik. Seseorang yang bergantung pada makanan manis untuk mengatasi stress, menenangkan diri, dan mengatasi isu psikologis lainnya bisa disebut sebagai pecandu gula.

 

Salam,
Sahabat MyProtection

Baca Artikel
5 18-12-2019
Suka Marah-marah Tanpa Sebab? Ini Alasannya!
Baca Artikel
5 03-03-2020
Gunakan Masker untuk Cegah Corona, Ada Bahayanya!
Baca Artikel