Jakarta, 29 Maret 2020 - MyProtection News
Ketika berpuasa, ada berbagai tantangan yang bisa kita hadapi. Salah satunya menahan rasa lapa dan haus. Tubuh pun rentan mengalami kekurangan cairan dan nutrisi tubuh karena waktu makan terbatas. Gangguan kesehatan yang lazim terjadi saat berpuasa adalah panas dalam.
Aswin Pramono, dokter ahli penyakit dalam dari RS Carolus Jakarta menyatakan bahwa panas dalam bisa berhubungan dengan kekurangan cairan tubuh. Apalagi jika asupan hidrasi tidak dipenuhi ketika buka puasa dan tubuh.
Ketika tubuh panas dalam akibat dehidrasi saat berpuasa maka efek yang bisa dirasakan adalah demam ringan, air liur kering, kelenturan kulit terganggu serta bibir pecah-pecah. Jika dibiarkan terus menerus, tubuh akan mudah terserang flu dan penyakit lainnya.
Oleh karena itu penting untuk minum air putih yang cukup, bahkan saat puasa. Triknya adalah minum segelas air putih saat berbuka & setelah salat magrib. Dilanjutkan 2 gelas air putih setelah berbuka atau makan besar. Lalu 1 gelas air putih setelah tarawih dan 1 gelas lagi sebelum tidur. Kemudian Anda bisa meminum segelas air putih saat sahur dan 2 gelas air putih seusai sahur. Pastikan Anda minum setidaknya 8 gelas atau 2 liter air putih sesuai kebutuhan dan kondisi tubuh.
Anda juga bisa mengonsumsi beberapa makanan saat panas dalam mulai menyerang. Contohnya seperti jeruk yang kaya vitamin C, buah pisang untuk memperlancar pencernaan, susu & yoghurt yang bernutrisi. Berbagai buah-buahan ini bisa Anda olah menjadi takjil atau jus agar tak membosankan.
Salam,
Sahabat MyProtection
Jakarta, 13 Maret 2020 - MyProtection News
Salah satu kebiasaan penting yang dianjurkan para pakar untuk mencegah penyebaran COVID-19 atau coronavirus adalah mencuci tangan.
Dikutip dari Kompas.com, pakar kesehatan Elizabeth Scott, Ph.D., mengatakan bahwa mencuci tangan adalah kewajiban mutlak. Setiap harinya, tangan kita menyentuh banyak hal. Kita pun tak bisa mengontrol apa yang kita atau orang lain sentuh. Serta mengetahui bakteri atau virus apa yang menempel pada benda tersebut. Namun, kita bisa menjaga tangan kita sendiri.
Caranya tentu saja dengan rutin mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir. Langkah sederhana ini bisa membantu membunuh kuman atau virus yang menempel pada tangan.
Namun, walaupun sederhana, masih banyak orang yang mencuci tangan dengan salah. Sebagai langkah awal, Anda diwajibkan mencuci tangan minimal selama 20 detik. Bukan hanya telapak tangan saja, tetapi kuku, sela-sela jari, jempol, serta bagian atas tangan.
Sedangkan, untuk jenis sabun yang dianjurkan adalah sabun cair dibanding sabun batang dan tidak terkait dengan kandungan yang ada dalam sabun. Virus corona sendiri terbungkus dengan lapisan lemak. Sabun membantu memecahkan lemak tersebut dan membuat virus tidak bisa menginfeksi kita.
Kemudian setelah mencuci tangan, sebaiknya Anda mengeringkan tangan menggunakan tisu kertas. Hindari penggunaan hand dryer yang bisa mengandung banyak kuman.
Jika Anda tidak bisa cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, setidaknya Anda bisa menggunakan hand sanitizer. Pastikan hand sanitizer Anda mengandung alcohol sebesar 62 persen. Jika tangan Anda terasa kering setelah mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer berulang kali, Anda bisa menggunakan pelembap atau hand cream untuk mencegah kulit terluka karena kering.
Sudahkah Anda mencuci tangan hari ini?
Salam,
Sahabat MyProtection